Bahaya Merkuri Masih Ancam Warga Sulut Bahaya Merkuri Masih Ancam Warga Sulut - Media Independen

Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Bahaya Merkuri Masih Ancam Warga Sulut

7 August 2017 | 22:02 WIB Last Updated 2020-01-27T16:07:33Z

indimanado.com, SULUT - Bahaya penyakit Minamata yang di sebabkan oleh bahan kimia Merkuri yang di gunakan oleh perusahan pertambangan, terus memgancam warga nyiur melambai.

Untuk itu prmerintah terus berupaya mencegah penyakit berbahaya tersebut dan berinovasi mencari terobisan terbaru untuk mengganti bahan kimia berbahaya teraebut dengan model yang baru dan ramah lingkungan.

Hal tersebut terungkap dalam dialog publik dalam rangka rencana Ratifikasi Konvensi Minamata, yang diselenggarkan oleh Kementrian lingkungan hidup bekerjasama dengan komisi VII DPR RI yang di hadiri Oleh Anggota DPR RI Barra Hasibuan, Institute Pendukung Teknis AGC (Artisanal Gold Council) dari Canada serta Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Sulut diruangan C J Rantung Kantor Gubernur Sulut, Senin (07/08).

Gubernur Sulut Olly Dondokambey melalui asisten bidang ekonomi dan sumber daya alam Ruddy Mokoginta mengatakan, "Merkuri telah menjadi perhatian global sejak pencemaran oleh perusahaan Chisso Minamata Factory (CMF) yang membuang limbah metal mercuri ke teluk Minamata Jepang sekitar tahun 1956-1968 sehingga mengakibatkan permasalahan kesehatan pada penduduk di sekitar teluk minamata," ujarnya.

Dikatakanya di Sulut sendiri yang juga memiliki banyak perusahan pertambangan dan kegiatan termasuk pertambangan emas rakyat. Untuk itu Mokoginta Berharap Dialog tersebut dapat memberikan masukan yang konstruktif terhadap pematangan Ratifikasi Konvensi Minamata.
Sementara itu, Anggota Komisi VII DPR RI Bara Hasibuan mengatakan bahwa pihaknya sangat berterima kasih atas sambutan dari pemerintah provinsi untuk pelaksanaan kegiatan tersebut.

Adapun dari pihak pemerintah Canada dan menjadi narasumber pada dialog tersebut, Mr Ricard, dan nara sumber perwakilan Pemprov. Sulut, Ir Marly Gumalag.

Turut hadir juga Direktur Pengelolaan B3 KLHK Yun Inseni, Direktur Pemulihan Kerusakan Lahan Akses Terbuka KLHK Sulistyowati, Kepala Dinas ESDM B.A Tinungki, Pejabat dari Kabupaten/Kota, Akademisi, LSM, Mahasiswa dan masyarakat.(hm/indi)

CLOSE ADS
CLOSE ADS
close