Kadis Disperindag Sulut, Jenny Karouw |
indimanado.com, SULUT - Langka antisipatif dilakukan Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) dalam rangka menjaga stabilitas harga bahan pokok dan ketersediaannya, terlebih menjelang akhir tahun.
Kepala Disperindag Sulut, Jenny Karouw mengatakan koordinas terus dilakukan, karena itu pekan lalu Disperindag Sulut bersama Disperindag di 15 Kabupaten/Kota melaksanakan Rapat Koordinasi (Rakor) sekaligus menjadi wadah konsultasi.
"Evaluasi perlu dan penting dilakukan, terlebih kepada peran tugas pengawasan terhadap ketersediaan stok bahan pokok sekaligus mengantisipasi inflasi kenaikan harga dipasaran, terutama menjelang hari Natal dan Tahun Baru," ujar Karouw, Senin (20/11/2017).
Dia pun menggambarkan, belajar dari pengalaman kondisi pasar, inflasi sering terjadi menjelang hari raya besar. Seperti komoditas tomat, beberapa waktu lalu harganya Rp 2000, namun sekarang harga pasar mencapai Rp 5000, berarti ada kenaikan 150 persen.
Sebelumnya harga komoditas tersebut naik sampai Rp 12.000, namun turunnya sampai kisaran Rp 2000 per kg dan kemudian ada kenaikan lagi walaupun hanya Rp 3000. Hal ini, yang menurutnya terlihat secara proporsi telah ada kenaikan tinggi.
Karena itu, pada rapat koordinasi, Dirinya selaku pembina mengingatkan kepada Disperindag Kabupaten/Kota untuk terus berkoordinasi, mengawasi, mewaspadai kondosi ini, sekaligus memantau ketersediaan stok bahan pokok dimasing-masing daerah.
"Jangan putus komunikasi, misalnya kalau ada panen didaerah masing-masing kiranya saling memberikan informasi agar supaya kita bisa kerjasama dengan Bulog untuk membeli kantong produksi dan mensuplai ke daerah-daerah yang tidak ada produksinya, sehingga merata dan stabil," harap Karouw.
(alfa jobel)