 |
| Kadis PMDD Provinsi Sulut, Drs Royke H Mewoh DEA saat pemasangan kartu peserta secara simbolis |
indimanado.com, SULUT - Pendamping Desa (PD) merupakan ujung tombak di lapangan, karena itu peran maksimal PD dalam pendampingan terhadap pemerintah desa sangat diperlukan.
Penegasan ini disampaikan Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Dan Desa Daerah (DPMDD) Provinsi Sulut Drs Royke H Mewoh DEA saat membuka Pelatihan Peningkatan Kapasitas Pendamping Desa 2017, di hotel Aryaduta Manado, Senin (20/11/2017).
"Sejauh ini memang yang ada dilapangan seperti yang diharapkan, dalam arti belum ada kendala dalam pelaksanaan tugas," ungkapnya.
 |
| Kadis PMDD Provinsi Sulut, Drs Royke H Mewoh DEA saat memotivasi para peserta pelatihan |
Namun, menurutnya hal ini perlu diingatkan-ingatkan kembali agar setiap PD tidak lalai dalam menjalankan tugas dan tanggung jawabnya.
Karena itu, pada sambutan dan arahannya, Mewoh menyinggung soal keikutsertaan 365 PD dalan kegiatan pelatihan. Dia meminta untuk setiap PD untuk aktif tanpa mengenyampingkan atitute dan disiplin.
"Manfaatkan baik-baik forum ini, tanya lah bilah ada yang belum dimengerti, tanyalah kepada pelatih. Jangan pada sesi tanya jawab tidak bertanya kepada pelati, serta selesai bertanya ke orang lain yang tidak mengerti, maka terjadilah kekacauan. Manfaatkan forum ini untuk sesuatu hal yang jelas," tandasnya.
"Jangan sasadiki kaluar, sasadiki kaluar, karena kalu bagitu dia (PD-red) nda mengikuti depe materi butul (serius)," tandasnya lagi.
Efisienya kegiatan pelatihan tersebut, Mewoh pun ingatkan para pelatih untuk memberikan materi yang mudah dimengerti.
"Jangan kasi materi yang sulit dimengerti, minimal bagaimana beking Perdes, bagimana beking Mumdes, APBDes, Pertanggung Jawaban Keuangan yang simpel, bagaimana beking pelaporan, yang ringan ringan," katanya.
"Intinya maksud forum ini untuk peningkatan pengetahuan serta kemajuan Pendamping Desa dalam mengawal dana desa, tepat sasaran atau tidak," tutup Mewoh.
(alfa jobel)
