 |
| Foto Istimewa-Kepala Bapelitbang Provinsi Sulut, dr Jemmy Lampus saat membuka kegiatan forum diskusi |
indimanado.com, SULUT - Dari data Badan Pusat Statistik (BPS) angka kemiskinan Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) tahun 2016 berada di angka 8,20 persen atau turun sebesar 0,78 persen, jika dibandingkan dengan tahun 2015 yang berada pada angka 8,98 persen.
Sedangkan angka pengangguran tahun 2015 sebesar 9,01 persen mampu ditekan hingga 6,20 persen ditahun 2016.
Angka ini menunjukan keberhasilan kinerja Pemprov Sulut dalam menanggulangi kemiskinan.
Walaupun demikian, Gubernur Sulut Olly Dondokambey terus mengingatkan peran SKPD, Instansi, serta Stake holder untuk terus berupaya dalam penanggulangannya.
"Meskipun terjadi penurunan, upaya untuk menanggulangi kemiskinan harus terus kita maksimalkan melalui peningkatan koordinasi, integrasi, sinkronisasi dan simplikasi dengan melibatkan semua stakeholders yang terkait," ujar Gubernur Olly sebagaimana disampaikan Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah Provinsi Sulut, Jemmy Lampus.
Pemerintah Provinsi Sulut melakukan progres positif untuk percepatan penanggulangan kemiskinan yaitu intervensi kebijakan diantaranya pemberian beasiswa miskin dan miskin berprestasi, bantuan jaminan kesehatan untuk penduduk miskin serta pembangunan dan rehabilitasi RTLH.
Menurutnya, semua upaya tersebut harus berjalan beriringan dengan strategi penanggulangan kemiskinan daerah yakni operasi daerah selesaikan kemiskinan (ODSK).
"Saya mengajak kepada semua jajaran pemerintah yang ada disetiap Kabupaten/Kota, untuk dapat mendukung dan bersinergritas dengan Pemerintah Provinsi Sulut untuk merealisasikan berbagai hal positif dalam penanggulangan kemiskinan guna terwujudnya Sulawesi Utara berdikari dalam ekonomi, berdaulat dalam politik, dan berkepribadian dalam budaya," kata Lampus yang juga mewakili gubernur membuka kegiatan Forum Diskusi Kajian Aktual Daya Dukung Kebijakan Kabupaten/kota dalam Program ODSK di Hotel Grand Puri Manado, Senin (20/11/2017).
(*/alfa jobel)
