Wagub Kandouw: Perayaan Imlek Jadi Milik Masyarakat Wagub Kandouw: Perayaan Imlek Jadi Milik Masyarakat - Media Independen

Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Wagub Kandouw: Perayaan Imlek Jadi Milik Masyarakat

17 February 2018 | 12:27 WIB Last Updated 2020-01-27T16:06:29Z

indimanado.com, SULUT - Perayaan Tahun Baru Imlek kini tidak saja milik umat Tridharma, akan tetapi sudah menjadi milik masyarakat luas. Karena itu, Wakil Gubernur Sulawesi Utara (Sulut), Drs Steven Kandouw mengajak masyarakat untuk menghormatinya.

"Umat tak boleh eksklusif tapi harus inklusif. Artinya, Imlek harus dirayakan semua masyarakat, tak hanya jadi milik umat Tridharma saja," kata Wagub Kandouw saat menghadiri perayaan malam pisah sambut tahun 2568/2569 tahun baru Imlek, pkl. 00.01, yang jatuh pada Jumat (16/2/2018) di komplek Klenteng Ban Hin Kiong Kampung Cina Kota Manado.

Wagub juga mengajak agar tradisi Imlek yang sudah bermasyarakat ini, dijaga dan dilestarikan, bahkan diharapkan menjadi perayaan yang mempersatukan dan menpererat kerukunan masyarakat di Sulawesi Utara.

Dalam kesempatan tersebut, orang nomor dua Sulut ini menutupnya dengan mengucapkan Selamat Tahun Baru Imlek 2569 dari Pemerintah Provinsi Sulut untuk Umat Tridharma se-Sulut.

Andrei Angouw selaku Ketua Panitia Perayaan Imlek 2568/2569 mengatakan, perayaan Imlek saat ini terus dirayakan oleh warga keturunan Tionghoa dengan latar belakang agama. Ia beralasan, perayaan Imlek kini sudah menjadi tradisi dan budaya warga Tionghoa.

"Karena Imlek sudah menjadi tradisi dan budaya warga keturunan Tionghoa, maka sekalipun mereka saat ini berlatar agama berbeda, namun Imlek tetap mereka rayakan," ucap Andrei yang kini menjabat Ketua DPRD Sulut seraya berharap pada Imlek 2569 dengan tahun anjing tanah, keberuntungan dan rejeki bisa diperoleh masyarakat daerah ini, terlebih dalam menghadapi tahun politik agar masyarakat diberi rasa aman, nyaman dan tenteram.

Sedangkan Wakil Walikota Manado Dominus Mor Bastiaan SE berharap perayaan Imlek terus dirayakan karena sudah masuk dalam kalender pariwisata Kota Manado. "Untuk itu, Pemkot Manado memberi support terhadap perayaan Imlek hingga perayaan Cap Go Meh atau Goan siau yang dikenal luas masyarakat Manado dengan toa pe kong," ujar Mor Bastian.

Perayaan Tahun Baru Imlek inipun begitu meriah. Ribuan warga memadati komplek kampung cina yang menjadi pusat Pecinan Manado, dimana berdiri Klenteng paling tua Ban Hin Kiong di Kota Manado dan Klenteng Kwan Kong.

Selama lima menit letusan kembang api meramaikan langit Manado. Petasan dipasang dari panggung utama maupun dari Klenteg Kwan Kong, Manado.

Sebelumnya, para pemuda, siswa persekolahan Tridharma Manado dan sejumlah perguruan bela diri Umat Tridharma menyuguhkan atraksi Barongsai, Kung Fu, Lion Dance, Tari Budhis, dan sejumlah atraksi yang dikemas dalam memeriahkan malam pisah sambut tahun baru Imlek 2568/2569.

Perayaan Imlek memasuki Tahun Anjing Tanah, dihadiri juga, Wakil Ketua TP-PKK Sulut, dr Kartika Devi Tanos Mars, Kapolda Sulut Irjen Pol Drs Bambang Waskito bersama keluarga, Wakil Ketua DPRD Sulut Wenny Lumentut SE, Kakanwil Agama Sulut, Ketua DPRD Kota Manado Nortje van Bone, Kapolresta Manado, para tokoh lintas agama, Forkopimda, para tokoh muda, umat Tridharma dan ribuan masyarakat Kota Manado dan sekitarnya.

(*/alfa jobel)


CLOSE ADS
CLOSE ADS
close