 |
| Istimewa/Pertemuan Kesbangpol Sulut bersama BAMAG dan FKUB |
indimanado.com, SULUT - Sikapi dan antisipasi dampak dari insiden bom bunuh diri di Kota Surabaya, Provinsi Jawa Timur, Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) melalui Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Sulut bersama Badan Musyawarah Antar Gereja (BAMAG) dan Forum Komunikasi Umat Beragama (FKUB) Sulut, lakukan pertemuan.
Kepala Kesbangpol Sulut, Mecky Onibala mengungkapkan selaku pemerintah menyampaikan duka dan rasa keprihatinan mendalam atas insiden Bom di Surabaya yang diduga dilakukan oknum teroris, yang insiden tersebut tidak diinginkan oleh semua agama dan para tokoh agama dan masyarakat.
"Kita secara resmi pada hari ini, Senin (14/5/2018) mengundang para tokoh agama dan masyarakat untuk menyikapi dengan mengeluarkan peryantaan sikap bersama," terang Mecky Onibala.
Selain itu menghimbau terlebih khusus bagi masyarakat Sulawesi Utara walaupun dalam keadaan aman apalagi disebut terkenal dengan kota toleransi tinggi, namun tetap harus waspada.
"Terutama dengan gerakan-gerakan dugaan terorisme yang ada disekitar kita terutama di Sulawesi Utara. Namun, kita tidak usah takut dengan itu semua, selama kita mewaspadai dan mengantisipasi bersama," tandas Mecky Onibala.
Sementara itu melalui tokoh perwakilan dari umat Islam di Sulut, KH Rizali M Nur yang juga merupakan Wakil Ketua FKUB Sulut mengungkapkan, selaku tokoh mewakili umat Islam merasa prihatin mendalam. Dimana, pihaknya tidak ada bayangan dengan insiden tersebut dan secara forum bersama telah sepakati tidak ada keterkaitan dengan agama.
"Sebab kalau dikaitkan dengan agama tentunya akan menimbulkan bahaya kedepan. Kita di Sulut khususnya FKUB, Pemprov Sulut dan BAMAG telah membuat satu keputusan kesepakatan yang Insya Allah bisa bermanfaat untuk mengantisipasi hal-hal (seperti di Surabaya) agar tidak tidak terjadi di Sulut," ujar KH Rizali M Nur.
Sementara itu oleh Ketua BAMAG Sulut Pdt DRS Johan Manampiring, mengungkapkan turut berbela sungkawa sedalam-dalamnya kepada para korban insiden bom Surabaya.
"Kita harus belajar dewasa dalam menyikapi pemberitaan juga diingatkan kepada para pengguna Medsos, agar tidak men-Share/melanjutkan berita-berita yang memecah belah/adu domba, kalau bisa langsung dihapus," ujar Pdt Johan Manampiring.
Pdt Johan Manampiring juga menambahkan bahwa dirinya sebagai warga Kristen mengajak untuk berdoa dengan keimanan yang teguh.
"Sebab kekuatan Tuhan itu harus dilibatkan karena kekuatan manusia terbatas. Sebagaimana dalam Mazmur 129, Sia-Sialah Orang Membangun Kalau Tuhan Tidak Membangun," jelasnya sembari menambahkan oleh karenanya kekuatan dia dari umat, kekuatan institusi TNI/Polri itu merupakan kekuatan bersama dalam memberantas setiap kejahatan.
"Sebagai warga Kristen saya menghimbau khususnya umat Kristen agar tingkatkan doa, menjaga kerukunan karena kalau kita hidup rukun bersama kesanalah berkat Tuhan diperintahkan. Selain itu tingkatkan kewaspadaan, cepat medeteksi dan cepat melaporkan kepada aparat keamanan," tandas Pdt Johan Manampiring.
Diketahui pada pertemuan tersebut juga sebelumnya telah dihadiri Asisten I Setdaprov Sulut, Edison Humiang.
(Tim)
