Wujudkan Pemilu Aman, PEWARNA dan Tumbelaka Academic Center Gelar FGD Wujudkan Pemilu Aman, PEWARNA dan Tumbelaka Academic Center Gelar FGD - Media Independen

Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Wujudkan Pemilu Aman, PEWARNA dan Tumbelaka Academic Center Gelar FGD

24 October 2018 | 19:27 WIB Last Updated 2020-01-27T16:05:13Z
Suasana Focus Group Discussion dengan tema 'Mewujudkan Pemilu 2019 Aman, Damai, Sejuk dan Tanpa Hoax' di Hotel Ibis Manado 

INDIMANADO.COM, SULUT - Guna menciptakan situasi Pemilu aman dan kondusif di Provinsi Sulawesi Utara (Sulut), DPD Persatuan Wartawan Nasrani (Pewarna) Sulut dan Tumbelaka Academic Center bekerjasama dengan Polda Sulut menggelar Focus Group Discussion (FGD).

FGD yang digelar di Hotel Ibis Manado, Selasa (23/10/2018) mengangkat tema 'Mewujudkan Pemilu 2019 Aman, Damai, Sejuk dan Tanpa Hoax.'

Dengan menghadirkan keynote speaker Kapolda Sulut Irjen Pol Drs Bambang Waskito dengan pembicara pendamping, Amanda Komaling selaku Ketua Ikatan Jurnalis Televisi Indonesia (IJTI), Taufik Tumbelaka dari Tumbelaka Academic Centre, dengan fasilitator Deysi Holung dari Radio Sion.

Kapolda Sulut Irjen Pol Drs Bambang Waskito pada kesempatan tersebut mengajak unsur penyelenggara, parpol bahkan unsur pers untuk menciptakan pemilu yang aman dan damai.

Dia meminta kepada pihak penyelenggara, KPU Sulut dan Bawaslu Sulut untuk tetap pada koridor, pada aturan yang berlaku.




Berita hoax juga menjadi sorotan orang nomor satu Polda Sulut ini. Dia mengajak pers untuk menjadi ujung tombak dalam menghadapi berita hoax, utamanya menjadi filter dalam pemberitaan.

Sementara, Amanda Komaling sebagai pembicara pendamping mengingatkan pekerja media agar teliti melihat suatu informasi. Menurutnya setiap informasi harus diuji kebenarannya dan menganalisa dampak yang akan ditimbulkannya.

"Paling penting adalah kita melakukan cek and ricek, sebelum kita membuat berita," kata Komaling.

Lain dengan Taufik Tumbelaka. Dia mengingatkan pers sebagai watchdog. Namun, selain watchdog, menurutnya ada hal yang lebih penting dalam demokrasi, yakni pers sebagai pilar keempat dalam demokrasi.

"Ini yang menurut saya mulai terlupa."




Selain mengingatkan poin itu, Tumbelaka mengajak seluruh peserta FGD untuk menjadi agen perubahan melawan ketidakbenaran.

"Saya harap teman-teman di ruangan ini menjadi agent of change, melawan apa yang tidak benar. Saya percaya, dari komunitas kecil (perubahan) itu akan tumbuh," ajaknya.

Tumbelaka percaya pers dan akademisi mampu menjaga kewarasan demokrasi Indonesia.

Jackson Kumaat yang hadir sebagai Ketua KNPI Sulut mengapresiasi FGD tersebut. Menurutnya diskusi yang dilaksanakan PEWARNA dan Tumbelaka Academic Center baik dilaksanakan sebagai wadah menyampaikan ide dan gagasan menjelang Pemilu 2019.

"Kami malah menginginkan FGD ini dilaksanakan setiap bulan," kata Kumaat.

Atas Kehadiran seluruh peserta FGD, Ketua DPD Pewarna Sulut, Sisco Manossoh mengucapkan banyak terima kasih.

Hadir pada diskusi, Ketua Komisi I DPRD Sulut Drs Ferdinand Mewengkang MSi, Komisioner KPU Sulut Meidy Tinangon, Komisioner Bawaslu Sulut, Kenly Poluan, Kesbangpol Provinsi Sulut, Dinas Pemuda dan Olahraga Provinsi Sulut, Ketua Partai Politik (Parpol) atau yang mewakili, para Calon Legislatif, Ketua PWI Vocke Lontaan SE, IWO Sulut, Jurnalis Independen Pemprov Sulut, Forward, organisasi jurnalis lainnya dan para jurnalis dari berbagai media massa, elektronik.

(alfa jobel)

CLOSE ADS
CLOSE ADS
close