Ilustrasi/Istimewa |
INDIMANADO.COM, MANADO - Penderita Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kota Manado sepanjang tahun 2018 sampai dengan Januari 2019 mencapai 290 orang. Dari 290 orang tersebut, 5 orang diantaranya meninggal dunia.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Manado, Marini Kapojos mengatakan kasus ini terus meningkat sejak bulan Oktober 2018.
"Pada bulan Oktober ada 1 yang meninggal, bulan November ada 1, bulan Desember ada 1. Dan untuk bulan Januari, baru memasuki minggu pertama Januari di tahun 2019, sudah ada 2 yang meninggal," ujar Kapojos, Senin (7/1/2019).
Pada Januari 2018 terdapat 28 kasus sedangkan pada Januari 2019 baru memasuki minggu pertama sudah terdapat 15 kasus, dua kasus diantaranya meninggal dunia.
Meski demikian, Pemerintah Kota Manado belum menetapkan status kejadian luar biasa DBD di wilayahnya. Padahal sudah terjadi peningkatan kasus pada periode ini dibandingkan periode sebelumnya.
"Kita dari Dinas Kesehatan tetap berupaya. Dengan 16 Puskesmas wilayah di 11 Kecamatan di Kota Manado, kami terus menerus mengedukasi masyarakat, berkoordinasi dengan pemerintah wilayah setempat, mensosialisasikan bagaimana agar supaya tindakan pemberantasan sarang nyamuk dengan 3M plus," terang Kapojos.
Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) dengan 3M plus tersebut menurut Kapojos akan kembali dihidupkan, karena untuk penaggulangan vektor penyakit pembawa demam berdarah yaitu nyamuk Aedes aegypti. Bukan hanya melalui fogging tetapi yang terutama adalah peran serta masyarakat untuk bisa menggerakkan tindakan PSN yang dimulai dari lingkungan rumah sendiri sampai lingkungan sekitar.
"Oleh karena itu kami semakin intens turun untuk menggalakkan PSN dengan 3M Plus, kemudian ditambah juga dengan fogging, itu merupakan alternatif kami yang terakhir," kata Kapojos.
Fogging sendiri menurut Kapojos bisa dibenarkan apabila dilakukan sesuai dengan SOP yang berlaku karena sebenarnya fogging itu kalau dilakukan dalam dua siklus untuk selang waktu 8 hari maka itu sebenarnya bisa efektif untuk membunuh nyamuk dewasa saja.
"Sedangkan untuk jentik dan telurnya, sebaiknya itu yang kita galakkan untuk terus dilakukan PSN dan 3M plus, agar pemutusan mata rantai penularan penyakit DBD oleh vektor nyamuk Aedes aegypti bisa benar-benar putus, dan tidak akan menjadi lingkaran yang terus menerus menjangkiti masyarakat di Kota Manado," pungkas Kapojos.
(Sub/alfa jobel)