Kado
Istimewa HUT Ke-12 Minahasa Tenggara
INDIMANADO.COM,
RATAHAN - Kabupaten Minahasa Tenggara (Mitra) tepat hari ini menginjak usia 12
tahun. Beragam persoalan manis-pahit pun sudah dilalui daerah yang dikenal Patokan
Esa ini (Pasan, Tonsawang Ponosakan).
Pembangunan
beberapa sektor sempat tersendat di awal berpisah dari wilayah Minahasa Selatan
(Minsel) 2007 silam. Bahkan hingga beberapa tahun berjalanan, untuk pengelolaan
keuangan di Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Mitra masih menjadi PR. Dimana dalam
setiap pemeriksaan BPK hingga tahun 2013, Kabupaten Mitra tak mampu keluar dari
penilaian opini disclamer.
Berjalannya waktu
berbagai terobosan dilakuakan. Kabupaten Mitra perlahan mulai menunjukan
perubahan, terlebih semenjak Kepemimpinan Bupati James Sumendap yang dimulai tahun
2013. Pembenahan besar-besaran pun dilakukan. Mulai pengelolaan keuangan,
pembangunan infrastruktur, pendidikan, pertanian, pariwisata perikanan semuanya
digenjot.
Sejumlah
program pro rakyat pun diterapkannya guna penopang pembangunan Kabupaten Mitra.
Alhasil tingkat kesejateraan masyarakat terus meningkat. Sejumlah sektor pun
jadi unggulan, bahkan ada yang melebihi diatas capaian daerah lain di Sulut.
Ide besar
Bupati yang biasa disapa JS pun terus dilaksanakan dari tahun ke tahun, selain
diarahkan untuk pembangunan sejumlah infrastrukutur, programnya pun menyasar
pada peningkatan kesejahteraan, serta meningkatkan taraf ekonomi masyarakat.
Menginjak
usia ke-12, Kabupaten Mitra makin menunjukan kesiapannya. Dengan mengangkat tema
'Menuju Era Informasi dan Teknologi' Pemerintah Kabupaten Mitra menunjukan
kesiapannya menujuh revolusi industri 4.0.
Hal ini
dibuktikan. Sejak awal tahun 2019 Pemerintah Kabupaten Mitra mulai merealisasikan
penerapan system e-kinerja, e-budgeting dan e-planning.
"Setiap
minggu laporan harian baik pembangunan ataupun keuangan harus dipaparkan ditiap
papan SKPD, Setda, Setwan, Sekolah dan desa. Jadi dengan begitu jika ada
laporan masyarakat bisa langsung sampaikan ke inspektorat. Selanjutnya
inspektorat wajib menindaklanjuti dalam waktu 24 jam," jelas Bupati Mitra
James Sumendap SH sembari menambahkan
untuk dandes dan dana Bos wajib dilaporkan setiap pekan di rumah Ibadah, baik
gereja ataupun mesjid.
Tak hanya
sampai di situ, bahkan seluruh program pemkab ini dipastikan dipantau langsung
ke link KPK kejaksaan, dan kepolisian. "Ini dalam rangka good govenance
dan clean governance. Serta semuanya wajib sesuai aturan," tambah Bupati
yang berhasil membawa Mitra meraih opini WTP dalam tiga tahun terakhir ini.
Sementara Wakil
Gubernur Sulawesi Utara (Sulut) Drs Steven OE Kandouw saat menghadiri HUT Mitra
ke-12 mengatakan, Mitra menjadi contoh untuk kabupaten kota di Sulut.
"Bahkan
kami Pemerintah Provinsi juga, mencontohi Kabupaten Mitra karena Inovasi yang
tak henti-hentinya, dibawah kepemimpinan Bupati James Sumendap," kata
Kandouw.
Selain itu,
Wagub Kandouw juga mengapresiasi indeks pembangunan manusia (IPM) Kabupaten
Minahasa Tenggara yang berada diatas rata-rata.
"Menurut
catatan dari pantauan pemerintah provinsi ada tiga kabupaten yang indeks
pembangunan manusianya diatas rata rata. Salah satunya adalah Kabupaten
Minahasa Tenggara," katanya,
Menurtnya ada
sejumlah faktor yang mempengaruhi IPM tersebut, yaitu kecepatan pertumbuhan
ekonomi, pengurangan kemiskinan, dan peningkatan lapangan kerja.
"Minahasa
Tenggara menonjol karena dimensi infrastruktur dan dimensi kelayakan hidup
selama enam tahun ini berjalan sesuai road map. Rencana ikhtiar dan
program-program pembangunan di Mitra sudah tepat sehingga membuat Mitra menjadi
tiga tercepat IPM di Sulut," ungkap Kandouw.
(Advetorial)