INDIMANADO.COM,
SULUT - Kunjungan Presiden Republik Indonesia Ir Joko Widodo di Sulawesi Utara (Sulut)
memberi angin segar buat masyarakat Nyiur Melambai. Tiba di Bandara Internasional Sam Ratulangi,
Kamis (04/07/2019) pukul 11: 40 Wita, Presiden Jokowi didampingi Gubernur Sulut,
Olly Dondokambey bersama sejumlah kabinet kerja langsung meninjau beberapa
lokasi pembangunan sarana penunjang pariwisata di Provinsi Sulut.
“Pertama,
terminal di sini kita lihat memang sudah tidak mencukupi lagi apabila yang
ingin datang (turis) kita terima semua. Kedua, runway-nya juga masih kurang
panjang apabila pesawat berbadan lebar ingin turun di Manado,” ujar Presiden
menjelaskan kondisi bandara Sam Ratulangi usai lakukan peninjauan.
Menurutnya,
wisatawan asing yang berkunjung ke Kota Manado selama beberapa tahun belakangan
memang meningkat dan mendongkrak tingkat penerbangan internasional. Permintaan
akan perluasan bandara oleh para agen perjalanan wisata dan konsumen sendiri
juga sering terdengar.
“Oleh sebab
itu sudah kita perintahkan agar segera dibangun terminal yang baru. Akan
dimulai nanti bulan September ini dan akan diselesaikan Agustus 2020,” kata
Presiden.
Program
perluasan Bandara Sam Ratulangi sebagai pendukung industri pariwisata Sulawesi
Utara direncanakan akan menjadikan terminal bandara yang semula seluas 26.000
meter persegi menjadi 56.000 meter persegi.
“Perluasan
tersebut diperkirakan akan dapat melayani hingga 6 juta penumpang per tahun
dari yang sebelumnya berada pada kisaran 2,5 juta orang per tahun,” terang
Jokowi.
Dari Bandara
Sam Ratulangi, kepala negara beserta rombongan langusng menuju lokasi
pengembangan kawasan pariwisata yang terletak di KEK Tanjung Pulisan, Likupang,
Kabupaten Minahasa Utara.
Diselah
–selah peninjauan, jokowi menyampaikan bahwa pengembangan Kawasan Ekonomi
Khusus (KEK) untuk memajukan pariwisata dan perekonomian daerah memerlukan
kesinambungan dan kerja sama seluruh pihak, baik pemerintah pusat, pemerintah
daerah, maupun swasta.
“Kita ini
turisnya yang mau ke sini itu banyak dan akan semakin banyak kalau kita siap.
Oleh sebab itu, perlu kerja yang terintegrasi antara pemerintah daerah baik
kota, provinsi, kabupaten, dan pusat. Harus sambung semua,” ujar Jokowi.
Jokowi
menambahkan, persoalan dalam pengambilan kebijakan membutuhkan koordinasi
antara berbagai pihak untuk dapat segera diselesaikan. Untuk itu Dirinya hendak
memastikan bahwa semua kendala pada pengembangan KEK Pariwisata dapat segera
teratasi.
“Ini mau
kita selesaikan biar investasi itu langsung datang. Kalau enggak
rampung-rampung, payung hukumnya enggak selesai-selesai, ya enggak akan
mulai-mulai,” tuturnya.
Pemerintah
pusat sendiri memberikan dukungan penuh dan investasi berupa pembangunan
infrastruktur pendukung pariwisata di Sulawesi Utara. Beberapa di antaranya
ialah perluasan terminal bandara Sam Ratulangi di Manado, pelebaran jalan
menuju lokasi wisata, dan pembangunan jalan tol yang akan memudahkan wisatawan
menuju lokasi.
Seolah tidak
cukup pada janji pembangunan sejumlah infrastruktur penunjang pariwisata, sore
harinya Presiden Jokowi yang didampingi Gubernur Olly Dondokambey melakukan
tatap muka dengan masyarakat di Graha Gubernuran Bumi Beringin dalam kegiatan
penyerahan 2.000 sertifikat tanah gratis.
Di hadapan
masyarakat, Jokowi juga memuji kebijakan Gubernur Olly yang membebaskan seluruh
biaya administrasi pengurusan sertifikat tanah bagi masyarakat Sulut.
“Bapak dan
ibu di Sulawesi Utara beruntung punya Pak Olly. Karena biaya administrasi
sertifikat sudah ditanggung pemerintah daerah,” kata Jokowi.
Lanjut
Jokowi, program sertifikat tanah itu penting dan memiliki manfaat besar sebagai
tanda bukti sah hak atas tanah.
“Simpan
bak-baik sertifikat tanahnya. Difotokopi, Diberi plastik, disimpan di tempat
yang aman jarena sertifikat tanah ini adalah tanda bukti hak hukum atas tanah
yang kita miliki,” beber Jokowi.
Dirinya
meminta kepada seluruh masyarakat agar bijak dalam menggunakan sertifikat.
“Tidak
masalah sertifikatnya disekolahkan tapi harus bijak, harus dipakai untuk
modalnya untuk usaha, kerja atau investasi. Jangan untuk konsumtif,” kunci
Jokowi.
Dalam agenda
kerja kepala negara di bumi nyiru melambai ini, Jokowi turut didampingi Ibu
Negara Iriana Joko Widodo, Menko Perekonomian Darmin Nasution, Menteri PUPR
Basuki Hadimuljono, Menteri ATR/BPN Sofyan Djalil, Menteri Hukum dan HAM
Yasonna Laoly, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi dan Sekretaris Kabinet
Pramono Anung.
(Advetorial)