INDIMANADO.COM, SULUT - Upaya Gubernur Sulawesi Utara, Olly Dondokambey dalam mewujudkan pembangunan infrastruktur, ekonomi dan pariwisata di Bumi Nyiur Melambai bakal segera terwujujud.
Lewat kunjungan Presiden RI Ir. Joko Widodo bersama Ibu Negara Iriana di Sulut, 4-5 Juli 2019, upaya ini mendapat titik terang.
Setiba di Manado, Kamis (4/7/2019) kemarin, Kepala Negara langsung meninjau Bandara Internasional Sam Ratulangi. Pintu gerbang kebanggaan Sulawesi Utara ini bakal diperluas, bahkan akan dibangun terminal baru.
Program perluasan Bandara Sam Ratulangi sebagai pendukung industri pariwisata Sulawesi Utara direncanakan akan menjadikan terminal bandara yang semula seluas 26.000 meter persegi menjadi 56.000 meter persegi.
Perluasan tersebut diperkirakan akan dapat melayani hingga 6 juta penumpang per tahun dari yang sebelumnya berada pada kisaran 2,5 juta orang per tahun.
Untuk kesiapan destinasi pariwisata, perlu ada koordinasi berbagai pihak. Oleh sebab itu, saat meninjau pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Tanjung Pulisan Likupang, Kabupaten Minahasa Utara, Presiden Jokowi menegaskan kerjasama pemerintah pusat, daerah dan swasta.
Persoalan ini yang menurut Presiden Jokowi akan segera diselesaikan. Dalam hal ini, pemerintah pusat akan mendukung penuh, seperti pelebaran jalan menujuh lokasi wisata dan pembangunan jalan tol.
Disisi lain, Presiden Jokowi memuji kebijakan Gubernur Olly Dondokambey yang membebaskan seluruh biaya administrasi pengurusan sertifikat tanah. Ungkapan ini disampaikan Jokowi saat membagikan 2.000 sertifikat tanah gratis kepada masyarakat di Graha Gubernuran Bumi Beringin, Manado.
“Bapak dan ibu di Sulawesi Utara beruntung punya Pak Olly. Karena biaya administrasi sertifikat sudah ditanggung pemerintah daerah,” kata Jokowi.
Rasa ingin tahu dengan pesatnya pertumbuhan kunjungan wisatawan mancanegara, Malamnya, 21.00 Wita, Presiden Jokowi mengunjungi pusat UKM Jendela Indonesia di Jalan Piere Tendean, Sario, Manado. Dari kunjungan tersebut, Presiden Jokowi menyimpulkan peluang besar Sulut untuk menarik wisatawan.
Meski demikian, Presiden Jokowi mengutarakan bahwa tata ruang dan regulasi masih menjadi pekerjaan rumah.
“Mungkin besok sebelum terbang ke Jakarta kita mau rapat terbatas untuk urusan tata ruang yang menghambat. Harus diselesaikan,” ucapnya.
“Jangan sampai regulasi-regulasi yang ada itu tidak memberikan kecepatan, tapi malah menghambat keputusan-keputusan lapangan,” tamba Presiden Jokowi.
Jumat (5/7/2019) pagi, Presiden Jokowi dan Ibu Iriana, Gubernur Olly Dondokambey bersama sejumlah kabinet kerja melihat langsung Taman Nasional Pulau Bunaken (TNPB) yang dikenal memiliki keindahan bawah laut dan kaya akan keanekaragaman hayati.
Presiden dan rombongan bertolak menuju lokasi dari dermaga yang berada di area hotel tempat menginap dengan menaiki kapal Bunaken Crystal 7. Kurang lebih 45 menit perjalanan, rombongan tiba di dermaga Bunaken dan berganti kapal khusus yang dilengkapi ruang bawah kapal untuk menuju laut lepas. Lewat ruang bawah kapal ini, Presiden Jokowi bersama rombongan menikmati kecantikan ikan-ikan tropis serta terumbu karang yang eksotis di salah satu perairan di tempat dengan biodiversitas terbanyak di dunia.
Terkesima dengan keindahan bawah laut Taman Nasional Bunaken, Presiden Joko Widodo berharap potensi pariwisata yang ada di lokasi itu terus dirawat dan dipelihara dengan baik. Menurutnya, lokasi tersebut dapat menjadi salah satu kekuatan pariwisata terbesar di Sulawesi Utara di masa mendatang.
“Saya kira ini potensi yang sangat baik, tapi memang harus dirawat dan dijaga jangan sampai sampah plastik masuk ke sini. Dulu banyak, sekarang tadi saya lihat sudah (bersih) karena rutin dari pemerintah daerah selalu membersihkan sampah-sampah lautnya,” tutur Jokowi.
Bukan Jokowi namanya, kalau tidak selfie dengan warga, saat berkunjung. Begitu pula pemandangan yang terlihat saat Jokowi menginjakkan kakinya di Pelabuhan Manado. Pagi itu warga sudah banyak berkumpul, menunggu kembalinya Jokowi dari Pulau Bunaken.
Beberapa pejabat pun turut menunggu kedatangan Jokowi di pelabuhan antara lain Walikota Manado Vicky Lumentut, Ketua DPRD Sulut Andrei Angouw serta sejumlah pejabat Pemprov Sulut dan Pemkot Manado berbaur dengan masyarakat.
Setibanya di pelabuhan Jokowi langsung turun dari speedboat Bunaken Crystal, berjalan dan menyapa warga dengan senyuman yang khas. Jokowi disambut gembira oleh ribuan warga.
Teriakan demi teriakan menyapa Presiden RI ke tujuh ini. “Pak Jokowi…Pak Jokowi…Pak Jokowi.” “Pak Presiden…Pak Presiden…Pak Presiden.”
Ada panggilan dari seorang warga yang lain kedengarannya. “Papa ani…papa ani…papa ani,” teriak seorang pria, yang mengundang tawa warga sedang menanti kedatangan Jokowi.
Presiden Jokowi pun tersenyum sambil melambaikan tangan. Sesekali Jokowi menyempatkan diri untuk selfie dengan beberapa warga, yang nekat berdesakkan kendati harus berhadapan dengan Paspampres, yang membuat pagar betis demi keamanan Jokowi.
“Tolong minggir..kasih jalan..,” kata Paspampres.
Itulah fenomena Presiden pilihan rakyat yang merakyat, saat berkunjung dan bertemu dengan masyarakat biasa di tempat umum.
Turut mendampingi Presiden Jokowi dan Ibu Negara Iriana Joko Widodo di Pulau Bunaken diantaranya, Menteri Koordinator bidang Perekonomian Darmin Nasution, Menteri Pekerjaan Umum Basuki Hadimuljono, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly, Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala BPN Sofyan Djalil, Staf Khusus Presiden Johan Budi dan Wakil Gubernur Sulut Steven Kandouw.
Usai dari Manado, Presiden Jokowi dan rombongan menuju Kota Bitung untuk meninjau proyek tol Manado-Bitung, kawasan ekonomi khusus (KEK), infrastruktur pelabuhan dan pariwisata Pulau Lembeh.
Kepala Negara memastikan bahwa pembangunan jalan tol yang sempat terkendala persoalan pembebasan lahan itu akan terus berjalan dan segera diselesaikan. “Jadi tol Manado-Bitung lapangannya masih kurang 13 kilometer yang belum pembebasan (lahan), tapi proses berjalan,” ujar Jokowi di lokasi peninjauan.
Presiden Jokowi mengatakan bahwa jalan tol tersebut ditargetkan untuk diselesaikan pada awal tahun depan (2020). Kendala yang ada di lapangan juga disebutnya dapat segera teratasi. “Tadi saya sudah perintah Jasa Marga untuk secepatnya bisa diselesaikan. Mungkin maksimal Maret-April. Insyaallah,” ucap Jokowi.
Dari kunjungan singkat Presiden Jokowi ini kepastian dari upaya Gubernur Olly Dondokambey membangun infrastruktur, ekonomi dan pariwisata Sulawesi Utara terlihat jelas. Salah satunya juga
jembatan yang akan menghubungkan Kota Bitung dan Pulau Lembeh.
Pemerintah pusat berjanji mendukung penuh pembangunan jembatan Lembeh. “Tahun depan jembatannya dimulai dari sini ke Lembeh, nanti pariwisatanya hidup, industrinya hidup di kawasan yang berbeda,” terang Jokowi didampingi Gubernur Olly.
Meski jembatan berdiri, menurut Presiden, industri pelayaran juga tidak serta merta gulung tikar.
“Nanti otomatis datang kalau turisnya banyak, tidak hanya di sekitar Manado ataupun di Bunaken tapi ini juga salah satu alternatif yang bisa dilihat bagus loh, bawah airnya juga cantik jadi industri ya dialihkan, kan ada yang lain, di sini bukan hanya urusan ke Lembeh saja tapi juga ke Ternate dan Tobelo,” tutur Jokowi.
Disamping itu, Jokowi juga mengungkapkan perbaikan Pelabuhan Bitung untuk mendorong volume ekspor-impor melalui pelabuhan tersebut.
“Banyak yang ingin masuk ke sini, ini ujung yang dekat dengan Filipina, dekat dengan Asia bagian Timur. Ini ada kekuatan yang bisa dipakai di sini, baik untuk mengekspor maupun mengimpor barang-barang tertentu,” tandas Jokowi.
Diketahui, di masa pemerintahan Olly Dondokambey dan Steven Kandouw sudah lima kali Presiden Jokowi datang ke Sulawesi Utara. Demi mewujudkan Sulut hebat, Presiden tak sungkan mendengarkan dan merealisasikan semua permintaan Gubernur Olly Dondokambey.
Ikut mendampingi Presiden Jokowi di Kota Bitung diantaranya, Menteri PPUR, Basuki Hadimuljono, Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi, Menteri Hukum dan HAM, Yasonna Hamonangan Laoly, Gubernur Sulut, Olly Dondokambey dan Wali Kota Bitung, Max Lomban.
(Advetorial)