Joune Ganda SE saat diwawancarai di lokasi Sulut Expo, Smesco Exhibition and Convention Hall, Jakarta Selatan/Foto alfa jobel |
INDIMANADO.COM, JAKARTA - Sulut Expo 2019 yang digelar di Smesco Exhibition and Convention Hall, Jakarta Selatan, sukses menarik perhatian.
Selain warga kawanua, iven besar yang digelar 26 hingga 29 September oleh Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) ini juga banyak dikunjungi warga DKI Jakarta, warga dari pelosok nusantara, bahkan internasional.
Pembukaan kegiatan yang dilakukan langsung oleh Gubernur Olly Dondokambey, Kamis (26/9) kemarin, dihadiri juga 12 duta besar, para konsul jenderal, stake holder, investor, dan pelaku-pelaku ekonomi dari Jakarta, tamu undangan yang mewakili asosiasi bisnis internasional dari Asean, Cina, Korea, Jepang bahkan dari Eropa.
Salah satu pembisnis muda asal Minahasa Utara (Minut), Joune Ganda menuturkan, Sulut Expo 2019 di ibu Kota Negara merupakan lompatan besar kepemimpinan Olly Dondokambey-Steven Kandouw (OD-SK). Karena itu, dia mengapresiasinya.
"Jadi, Sulut Expo ini sarana yang sangat tepat untuk memperkenalkan produk-produk yang dihasilkan Sulawesi Utara ke dunia internasional, sesuai dengan temanya North Sulawesi Pasific Gateway of Indonesia," kata Joune Ganda.
Owner Raewaya Group ini juga menambahkan, dengan demikian Sulut menyatakan siap menjadi pintu gerbang pasific, pintu gerbang Indonesia untuk negara-negara yang ada di seputar laut pasific.
"Karena letak geografisnya paling dekat dengan negara-negara di Pasifik," imbuh suami tercinta Rizya Ganda ini.
Secara pribadi, Joune mengaku, ikut mempromosikan potensi Sulut kepada rekan-rekan pengusaha, terutama daerahnya, Minahasa Utara.
"Dalam waktu dekat, bulan depan kalau tidak ada halangan, ada satu investasi di bidang peternakan yang akan segera kita buka di Minahasa Utara," bebernya.
Karena menurutnya, selain potensi pariwisata, sektor pertanian sangat penting untuk dikembangkan. Hasil pertanian merupakan kebutuhan.
"Sehingga dimana pun, di negara mana pun pasti membutuhkan hasil-hasil dari pertanian. Baik itu produk pertanian yang sifatnya industri, kelapa, cengki, maupun yang sifatnya makanan," tutup Wakil Ketua Bidang Ekonomi DPD PDI-Perjuangan Sulut ini. (alfa jobel)