INDIMANADO.COM,
SULUT - Sulut Expo 2019 tampil beda. Apa yang beda? Untuk pertama kalinya dalam
sejarah, iven akbar yang digelar Pemprov Sulut ini, digelar di Ibukota Jakarta semasa
pemerintahan periode 2016-2020, tepatnya di gedung Smesco Exhibition dan
Convention Hall Gatot Subroto Jakarta Selatan. Tahun-tahun sebelumnya, Sulut
Expo yang biasanya dilaksanakan dalam rangka memperingati HUT Provinsi ini,
berpusat di Lokasi Pameran Kayuwatu, Manado. Pemprov Sulut memiliki alasan
kenapa Jakarta menjadi tempat pelaksanaan Sulut Expo.
“Kenapa
dilaksanakan di Jakarta, karena kami ingin membuat lompatan terkait dengan
promosi potensi daerah. Kita ingin memperkenalkan potensi-potensi Sulawesi
Utara di tingkat nasional maupun internasional bahwa kita telah siap menjadi
Pintu Gerbang Pasifik,” ungkap Gubernur Sulut Olly Dondokambey (OD).
Lewat iven
itu, ditambahkan Olly-sapaan akrab-suami tercinta Ir Rita Maya Tamuntuan ini,
diharapkan investor-investor dari luar daerah dapat menanamkan modalnya di Bumi
Nyiur Melambai.
”Misalnya
setelah para pelaku usaha mengetahui potensi yang dimiliki Sulawesi Utara, saya
yakin mereka tertarik untuk berinvestasi di daerah ini. Dengan makin banyak
investasi secara otomatis akan berdampak pada pertumbuhan ekonomi dan peningkatan
kesejahteraan masyarakat,” paparnya.
Apalagi
dikatakan Olly, Sulawesi Utara telah ditetapkan pemerintah pusat sebagai salah
satu daerah Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Pariwisata dan 5 Destinasi Unggulan.
“Dengan
begitu, Sulut akan ketiban banyak proyek penunjang pariwisata dan ini sangat
menarik bagi investor. Beberapa tahun ini jumlah wisatawan yang berkunjung di
sini, sudah banyak. Tapi saya punya mimpi, suatu kelak nanti Sulut akan
dikunjungi 1 juta wisatawan. Tahun-tahun sebelumnya sekitar 30 ribu-35 ribu
wisatawan. Tahun 2018 sebanyak 100 ribu wisatawan. Tahun ini target 150 ribu,
dan tahun 2020, kita targetkan sebanyak 200 ribu wisatawan,” jelasnya.
Target itu
hanya bisa tercapai apabila pemerintah dan warga Sulut melakukan inovasi dan
bersinergi. “Makanya, kita harus menjemput bola dengan mengajak wisatawan
berkunjung ke Sulut sembari mengajak juga investor untuk berusaha di Sulut.
Memang masih ada kekurangan di sana-sini, tapi bukan berarti kita tidak bisa
melakukan sesuatu. Jangan tunggu semua selesai baru mau memulai. Yang penting
kita punya tekad dan kemauan untuk membangun daerah,” papar mantan Ketua Fraksi
PDI Perjuangan DPR RI ini.
Hal senada
diungkapkan Wagub Sulut Steven Kandouw (SK). “Sulut Expo yang dibuat di Jakarta
tujuannya agar para warga Kawanua, wisatawan domestik dan mancanegara bisa
melihat langsung pesona Sulawesi Utara lewat materi yang dipamerkan. Setelah
itu mereka bisa kepincut untuk berkunjung di daerah ini,” tutur suami tercinta
dr Kartika Devi Tanos ini.
Selain itu,
Sulut Expo menjadi ajang bagi investor untuk berdialog dengan Pemprov Sulut.
“Pak Gubernur sudah memberikan jaminan bahwa Sulut adalah daerah yang memiliki
iklim yang ramah dan kondusif bagi investasi,” ujarnya sembari mengajak kepada
kabupaten dan kota agar memanfaatkan iven tersebut untuk memasarkan produk dan
jasa di Sulut.
Sebelumnya, Sekprov
Sulut Edwin Silangen SE MS dan Asisten III Sekprov Sulut Asiano Gammy Kawatu SE
MSi telah mengadakan sosialisasi dengan menggelar jumpa pers di Restoran
Rarampa, Jakarta, Senin (16/9/2019). Tujuannya agar iven akbar tersebut bisa
diketahui secara luas.
“Target kami
kegiatan Sulut Expo 2019 yang akan melibatkan 15 daerah kabupaten dan kota se-
Sulawesi Utara, benar-benar akan menjadi ajang promosi berbagai potensi daerah
Sulut, terutama mengangkat kekayaan budaya yang selama ini belum banyak terekspos
di publik,” kata Silangen.
Tagline
North Sulawesi “Pacific Gateway Of Indonesia” diangkat menurut Silangen, karena
kegiatan ini diharapkan selain mendorong masyarakat Sulut untuk terus
meningkatkan sumber daya manusia di bidang pariwisata, Sulut Expo 2019
merupakan panggung pertunjukkan, arena pergelaran untuk menampilkan keberagaman
potensi Sulut (alam, wisata, kekayaan budaya/tradisi) termasuk perkembangan
investasi), pasca disahkan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Tanjung Pulisan,
Likupang.
“Kami
berharap Sulut Expo menjadi pintu masuk pengembangan Tourism, Trade, and Investment
(TTI),” tambah Kawatu yang juga Ketua Umum Panitia.
Tahun ini,
Sulut Expo bakal tampil beda. Tak hanya soal tempat pelaksanaan. Tapi juga soal
tema yang diusung yakni North Sulawesi: Pacific Gateway of Indonesia. Begitu
juga dengan konsep expo dan acara. Selama pelaksanaan yakni sejak 26 sampai 29
September, iven ini juga setiap hari akan memberikan suguhan yang berbeda-beda.
Termasuk produk-produk yang akan tampilkan bakal banyak perbedaan saat
expo-expo tahun-tahun sebelumnya. Juga soal gathering bersama pelaku usaha yang
telah disiapkan oleh panitia.
Bahkan para
wisatawan akan dimanjakan dengan rupa-rupa tawaran menarik. Mulai dari promo
ticket pesawat komersil, promo hotel hingga promo kuliner saat berkunjung di
ujung peninsula pulau Sulawesi ini. Bagi warga yang suka pelesiran bakal
dipermudah dengan kalender iven dan map tourism.
Sulut Expo
2019 yang merupakan rangkaian dari kegiatan HUT ke-55 Provinsi Sulut yang
puncaknya dirayakan dengan pesta rakyat pada tanggal 23 September 2019 di
Lapangan Sario Manado, akan dibuka pada Kamis (26/9/2019) oleh Gubernur Sulut
Olly Dondokambey. Pembukaan akan diwarnai nuansa seni tradisi Sulut, seperti
tarian Kabasaran dan Maengket.Setelah pembukaan, sesuai tema acara pada hari
pertama “Kearifan Lokal” berbagai pertunjukan seni budaya Sulut akan
ditampilkan di Smesco Exhibition. Setelah pembukaan akan digelar Investor
Gathering & Digital Economy in North Sulawesi, dilanjutkan promosi daerah
Kabupaten Minahasa, Kabúpaten Bolaang Mongondow Utara, Kabupaten Sitaro, Kota
Kotamobagu, dan Kabupaten Minahasa Tenggara.
Pada hari
kedua, akan mengusung tema “Wawasan Nasional” yang akan menampilkan potensi
berbagai daerah di Sulut seperti Kabupaten Minahasa Selatan, Kota Tomohon, Kota
Bolaang Mongondow Timur, Kabupaten Sangihe, dan Kabupaten Talaud.
Hari ketiga,
Sabtu (28/9) dengan tema “Akses Global & Travel Exhibition” akan diramaikan
dengan berbagai kegiatan seperti donor darah, lomba kreasi poco-poco, pagelaran
fesyen batik Sulut, dan pentas seni budaya, serta promosi daerah Kota Manado,
Kota Bitung, Kabupaten Minahasa Utara, Kota Bolaang Mongondow, dan Kota Bolaang
Mongondow Selatan.
Dan pada
hari terakhir, Minggu (29/9) puncak dari rangkaian expo. “Di hari terakhir ini
akan berbagai pentas seni dan hiburan akan digelar dengan menghadirkan sejumlah
penyanyi terkenal seperti Ruth Sahanaya, Ermy Kulit, Conny Mamahit, Nindy
Ellese, Angel Karamoy, dan Mikha Tambayong”, kata Fabian Pascoal, Ketua Harian
Panitia yang didampingi Sekretaris Sigit Cosmas.
Menariknya,
di expo kali ini bakal diikuti oleh maskapai penerbangan Garuda Indonesia.
Tidak hanya akan menjual paket wisata dan tiket pesawat ke Sulawesi Utara. Tapi
lebih dari itu. Garuda Indonesia juga meluncurkan rute terbaru Manado-Davao,
Filipina. Launching ini akan dibarengi dengan penandatanganan Letter of
Understanding antara industri pariwisata Filipina dan Provinsi Sulut.
Selain itu,
kegiatan kali ini akan diikuti juga oleh Ditjen Imigrasi Kementerian Hukum dan
HAM dan Polda Metro Jaya. Pihak Imigrasi akan membantu proses bebas visa
kunjungan wisatawan mancanegara ke Sulut dan perpanjangan paspor. Sedangkan
pihak kepolisian akan membuka loket untuk pengurusan Surat Izin Mengemudi
(SIM).
(*/alfa
jobel)