INDIMANADO.COM, SULUT - Persoalan sampah hingga kini masih menjadi pekerjaan rumah Sulawesi Utara (Sulut). Terlebih dalam mengembamgkan sektor pariwisata.
Ini menjadi tantangan bagi pemerintah daerah, namum juga masyarakat di Nyiur Melambai.
Masalah ini juga yang dihimbau Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi Republik Indonesia, Luhut Bisar Panjaitan saat menghadiri Archipelagic and Island States Forum 2019 di Manado, Sulut.
Menurutnya, Tourism harus dipelihara, salah satunya dengan tidak membuang sampah.
"Saya mohon orang Manado, orang Sulawesi Utara jangan suka buang sampah," tandasnya, (31/10).
Dia menganjurkan agar soal sampah ini disosialisasikan, diajarkan di sekolah.
"Sekolah, semua pelajaran, Pemda diharamkam membuang sampah ke laut, apalagi sampah plastik," tegasnya.
Sampah plastik ini pula, menurutnya sangat berkaitan dengan kesehatan manusia.
"Karena sampah plastik itu bisa mel, menjadi mikroplastik. Kalau mikroplastik itu dimakan ikan, ikan dimakan manusia, maka jika melahirkan hampir pasti bayinya ibu itu cacat, jadi kontet (tidak dapat tumbuh menjadi besar/kerdil), atau stunting," terang Luhut.
Kecuali masyarakat Manado, masyarakat Sulawesi Utara ingin gemerasinya kontet, bodoh seperti ini.
"Saya titip itu," katanya.
Dia pun menceritakan bahwa pesan ini juga disampaikannya juga di daerah.
"Saya tidak mau orang Batak itu jadi kontet. Inang-inang itu ahirnya sekarang pada disiplin, karena dia tidak mau cucunya nanti kontet," terangnya.
Oleh karena itu dia mengajak semua untuk kerjasama.
"Kita bangun Indonesia, kita punya Presiden seperti Joko Widodo, yang bekerja dengan hati, yang tidak memikirkan bedah suku, bedah agama, segala macam itu. Dia hanya memikirkan apa yang terbaik buat Indonesia," pungkasnya.
(alfa jobel)