INDIMANADO.COM, SULUT - Jika tak ada aral melintang, Provinsi Sulawesi Utara akan menjadi tuan rumah Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G2O pada tahun 2023 nanti.
G20 adalah organisasi yang berisikan 19 negara dengan perekonomian besar dunia yaitu Afrika Selatan, Amerika Serikat, Arab Saudi, Argentina, Australia, Brasil, lnggris, Cina, India, Indonesia, ltalia, Jepang, Jerman, Kanada, Korea Selatan, Meksiko, Perancis, Rusia, Turki dan Uni Eropa.
Untuk mewujudkannya, Gubernur Olly Dondokambey menggelar rapat koordinasi bersama sejumlah instansi terkait di Kantor Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Sulut, Rabu (20/11/2019). Rapat yang diikuti juga pihak Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) XV ini untuk menyiapkan sejumlah infrastruktur demi menunjang suksesnya penyelenggaraan KTT G20.
Olly menerangkan bahwa pihaknya sedang melobi pemerintah pusat terkait kesiapan Sulut sebagai tuan rumah KTT G20.
“Rapat koordinasi ini untuk menyiapkan infrastruktur yang digunakan pada KTT G20. Kita sedang lobi ke pemerintah pusat supaya pertemuan itu diadakan di sini supaya Presiden Amerika dan para pemimpin dunia bisa datang ke Sulut,” kata Olly.
Lanjut Olly, semua proyek infrastruktur di Sulut akan dikebut pengerjaannya supaya bisa selesai sebelum dimulainya KTT G20. Proyek itu diantaranya seperti pembangunan jalan dari Bandara Sam Ratulangi menuju Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Pariwisata Likupang. Selain itu hotel dengan tempat pertemuan representatif juga harus dibangun di Likupang.
“Mau dipercepat semua. Ini harus disiapkan 2020, 2021, 2022 dan tahun 2023 tuntas,” tandas Olly.
Lebih lanjut, Gubernur Olly berharap bila pertemuan di bidang ekonomi ini berhasil diselenggarakan di Sulut, maka semakin meningkatkan pertumbuhan pariwisata dan nilai investasi di Sulut.
“Sulut lebih dikenal di dunia, pariwisata meningkat, investasi tambah banyak,” kunci Olly.
Sebagai informasi, G20 dibentuk pada 1999 sebagai bentuk respons terhadap perlunya pembicaraan bersama untuk kerjasama di bidang ekonomi. G20 merepresentasikan duapertiga populasi dunia, 85 persen produk domestik bruto, dan mewakili 75 persen perdagangan global di seluruh dunia.
Setiap tahunnya, G2O mengundang tamu dari beberapa negara untuk berpartisipasi dalam acara selain anggota tetap. Hal inf dilakukan untuk memastikan bahwa KTT ini merefleksikan opini internasional dalam sektor ekonomi dunia.
Adapun rapat ini turut dihadiri Sekdaprov Edwin Silangen, Asisten Administrasi Umum Gammy Kawatu dan para pejabat di lingkup Pemprov Sulut.
(*/alfa jobel)