INDIMANADO.COM,
SULUT – Nilai ekspor nonmigas Sulawesi Utara pada Januari 2020 alami kenaikan, dibanding
Desember 2019. Dari data Badan Pusat Statistik (BPS), nilai ekspor bulan
Januari senilai US$ 70,90 juta sedangkan pada Desember 2019, US$ 57,98 juta.
Komoditas
ekspor terbesar masih diduduki oleh lemak dan minyak hewan atau nabati, senilai
US$37,40 juta, atau secara presentase sebesar 52,76% dari total ekspor.
Sementara,
untuk negara tujuan ekspor nonmigas paling besar nilainya adalah Belanda,
dengan nilai US$15,81 juta atau 22,31% dari total nilai ekspor nonmigas.
“Dibandingkan
dengan Desember 2019, nilai ekspor ke Belanda mengalami lompatan peringkat,
yakni dari peringkat empat menjadi peringkat satu, bahkan mampu menggeser 3
negara besar tujuan ekspor, yaitu Amerika Serikat, Cina, dan Hongkong, yang
pada bulan sebelumnya menduduki 3 tempat negara tujuan ekspor tertinggi,”
terang Kepala BPS Sulut, Ateng Hartono, Selasa (18/2/2020).
Sementara
impor Sulawesi Utara pada bulan yang sama tercatat sebanyak US$14,17 juta.
Komoditas impor terbesar adalah mesin atau peralatan listrik senilai US$ 4,55
juta, dimana secara presentare berarti sebanyak 32,13% dari total impor.
“Negara
pemasok terbesar barang ke Sulut berasal dari Cina, dengan besaran US$ 7,65
juta,” tambah Ateng.
Dengan
demikian, neraca perdagangan Sulawesi Utara satu bulan lalu ini meraih surplus
dengan nominal US$ 56,73 juta.
(**/alfa
jobel)