INDIMANADO.COM, SULUT - Kebutuhan hand sanitizer begitu besar akibat pandemi COVID-19 atau virus corona. Akibatnya, produk ini sulit ditemukan dipasaran, padahal untuk mencegah penyebaran virus corona, salah satu caranya menggunakan seperti ini.
Mencermati kelangkaan tersebut, Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) berupaya mencari produk pengganti. Cap Tikus, produk tradisional masyarakat Sulawesi Utara menjadi solusinya.
Sebagaimana diketahui, Cap Tikus adalah produk kearifan lokal yang mengandung alkohol.
Namun, sebelum disalurkan ke masyarakat sebagai pengganti hand sanitizer, Cap Tikus akan diolah dulu. Nantinya, Cap Tikus olahan ini digunakan dengan cara disemprotkan di tangan, sebagaimana pemakaian hand sanitizer pada umumnya.
"Cap tikus itu dibeli dari UMKM Tareran oleh Satgas COVID Sulut dengan kadar alkohol 50 %," terang Wakil Gubernur Sulut, Steven Kandouw (SK).
Wagub Kandouw pun berharap langkah ini bisa diikuti kabupaten kota sebagai solusi kelangkaan hand sanitizer.
(*/alfa jobel)