INDIMANADO.COM - Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo memberikan apresiasi kepada pelaku usaha agribisnis di Sulawesi Utara (Sulut) dengan mengekspor secara langsung primadona rempah dunia, pala di tengah masa pandemi ini.
Pala asal Pulau Siau, Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro (Sitaro), Sulut dikenal sebagai penghasil pala terbaik. Kali ini, 3 eksportir masing-masing adalah PT Gunung Intan Permata, CV Multi Rempah dan CV Indospice berhasil mengekspor hasil bumi ini ke Belanda, Vietnam dan Italia sekaligus sebanyak 66,2 ton.
"Saya mengapresiasi kerja keras para petani dan para pelaku usaha yang tetap bekerja keras saat setiap orang terbatas ruang geraknya. Pertanian memang tidak bisa berhenti, " kata pria yang biasa di sapa SYL saat melepas ekspor di rumah kemasan milik CV Indospice, Manado (21/4).
Menurutnya, para produsen hulu dan eksportir diminta untuk terus tingkatkan kerjasama agar dapat meningkatkan hasil dan menguntungkan negara.
Sektor perkebunan saat ini menjadi andalan ekspor pertanian terus diperluas cakupan ekspornya. Pembangunan kawasan pertanian berbasis keunggulan komparatif, budaya dan berorientasi ekspor.
Pala Siau bisa jadi contoh yang baik. Masyarakatnya sudah sangat mahir dalam budidaya pala. Sehingga produktifas, mutu terjaga dan terus bertahan menjadi primadona rempah dunia. "Ini yang kita kawal dan terus kembangkan," tegasnya.
Dalam mendorong ekspor, Kementan juga melakukan terobosan lain yakni mulai dari pemanfaatan teknologi di hilir, efisiensi biaya produksi dan daya saing melalui modernisasi. Selain itu diplomasi untuk menembus ragam dan pasar baru serta penguatan sistem perkarantinaan yang didorong kearah digitalisasi, sambung SYL.
Sektor Perkebunan Jadi Andalan
Kepala Badan Karantina Pertanian (Barantan), Ali Jamil yang turut hadir dan mendampingi Mentan menyampaikan bahwa ekspor asal sub sektor perkebunan masih menjadi andalan.
Terlebih ditengah kondisi ekonomi yang lamban, sektor ini diharapkan mampu mendongkrak devisa dari kinerja ekspornya.
Pada saat yang bersamaan, dilakukan juga pelepasan ekspor komoditas perkebunan asal Sumut lainnya masing-masing kelapa serabut, minyak sawit dan kelapa parut. Sehingga jumlah total ekspor pada kali ini adalah 12,1 ribu ton dengan nilai ekonomi sebesar Rp. 124,5 miliar.
Pelepasan ekspor ke 11 negara mitra dagang ini juga dihadiri oleh bea cukai, dinas pertanian dan Kepala Karantina Pertanian Manado, Junaidi.
Narasumber :
1. Dr. H. Syahrul Yasin Limpo, SH, MM, MSi - Menteri Pertanian Republik Indonesia
2. Ali Jamil, Ph.D - Kepala Badan Karantina Pertanian
3. Ir. Junaidi, MM- Kepala Balai Karantina Pertanian Kelas I Manado
(Subhan)