Ketua Gugus Tugas Penanganan Covid-19, Doni Monardo. (Ist) |
INDIMANADO.COM - Terus meningkatnya pasien yang terjangkit virus Corona, di tanggapi Ketua Gugus Tugas Penanganan Covid-19, Doni Monardo terkait rencana PSSI melanjutkan kompetisi Shopee Liga 1 2020. Pesannya, sepakbola masih beresiko tinggi.
Rencananya, Liga 1 akan digelar lagi mulai 1 Oktober dan berakhir pada 28 Februari 2021. Namun sejauh ini, Gugus Tugas COVID-19 belum memberikan izin penyelenggaraan sepakbola.
PT Liga Indonesia Baru (LIB) dan PSSI sebenarnya belum memastikan kelanjutan kompetisi. Dalam Surat Keputusan (SK) bernomor SKEP/53/VI/2020, kepastian kompetisi juga masih bergantung terhadap situasi perkembangan virus corona.
Hingga saat ini belum ada tanda-tanda penyebaran Covid-19 akan mereda di tanah air. Doni Monardo berpesan protokol kesehatan ketat harus diterapkan andai pada akhirnya kompetisi tetap dilanjut.
"Jika seandainya PSSI menyelenggarakan kompetisi, harus dengan catatan seluruh pemain, wasit, atau semua termasuk suporter yang ada di dalam satu area (stadion) itu melaksanakan PCR test dan semua harus negatif," kata Doni kepada wartawan.
"Kalau tidak ada yang positif Covid-19, itu paling tidak pemeriksaan tidak bisa sekali. Sepanjang kegiatan berlangsung berapa hari sekali harus ada swab test, bukan rapid test," ujarnya menambahkan.
"Setelah negatif, mereka harus isolasi semua. Mereka tidak boleh ketemu orang lain, harus dikarantina. Mereka bisa kompetisi tanpa penonton. Itu sudah disampaikan ke menpora, rasanya sulit," tuturnya lagi.
Ia khawatir jika pada akhirnya kompetisi tetap lanjut di tengah kondisi penyebaran virus corona yang belum surut. Apalagi akhir-akhir ini justru sedang terjadi lonjakan kasus di Tanah Air.
Ia mengaku telah menggelar pertemuan dengan para petinggi olahraga di Indonesia, mulai dari Kementerian Pemuda dan Olahraga hingga Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI).
"Sejauh ini kami belum tahu COVID-19 akan berakhir. Belum ada satupun pakar yang menjamin kapan COVID-19 ini akan berakhir. Saya sudah bicara dengan Menpora Zainudin Amali kaitannya dengan kompetisi dan Ketua KONI (Marciano Norman)," tutur Doni.
"Salah satu olahraga berisiko antara lain basket, sepak bola, karna ada body contact. Termasuk voli pun walau tidak ada kontak dengan lawan, tapi dengan satu tim bisa terjadi gesekan badan, makanya harus ada perhatian khusus," pungkasnya.
(dwi)