INDIMANADO.COM - Gubernur Sulawesi Utara (Sulut), Olly Dondokambey menghadiri rapat koordinasi kesiapan Pilkada Serentak tahun 2020 dan pengarahan Gugus Tugas Covid-19 yang dipimpin Menteri Dalam Negeri RI Tito Karnavian di Ruang Mapalus Kantor Gubernur, Kamis (16/7/2020).
Dihadapan Mendagri, Gubernur Olly menjelaskan kesiapan Sulut menyediakan anggaran Pilkada serentak 9 Desember 2020.
Diketahui, Pilkada serentak di Sulut akan dilaksanakan untuk pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur, pemilihan Bupati dan Wakil Bupati pada empat Kabupaten, yakni Bolaang Mongondow Selatan, Bolaang Mongondow Timur, Minahasa Selatan, Minahasa Utara serta pemilihan Walikota dan Wakil Walikota pada tiga Kota, yaitu Manado, Bitung, Tomohon.
“Terkait dengan kesiapan Pilkada serentak ini saya kira seluruh kabupaten, kota dan provinsi sudah menandatangani NPHD, tadi sudah dilaporkan oleh Ketua Bawaslu sama KPU, semua sudah siap. Kalau provinsi tadi dilaporkan sudah hampir 42% ditransfer tapi rata-rata juga semua hampir 40% ditransfer,” kata Olly.
“Tapi ini yang kita belum bisa transfer 100% pak karena memang kas daerah kita per tanggal 12 Juli kemarin tinggal Rp. 247 miliar kalau nda salah. Kalau kita transfer semua dana Pilkada langsung tidak ada cadangan. Jadi saya kira jangan takut kita nggak transfer KPU sama bawaslu tapi tahapan ini kita akan jalankan sesuai kebutuhan,” sambung Olly.
Olly juga memastikan kesiapan pemerintah daerah bersama jajaran TNI dan Polri mengamankan pelaksanaan Pilkada serentak.
“Saya kira juga kita melaporkan di Sulut karena kerjasama aparat keamanan dengan baik sehingga ada hal-hal dan isu-isu yang cepat dapat ditangani dengan baik oleh Pak Kapolda dan jajaran TNI, Polri dan pemerintah daerah sehingga bekerja sama sangat baik dengan FKUB, tokoh adat, insan pers dan BKSAUA kita kerjasama dengan baik sehingga banyak hal yang cepat kita bisa tutupi, kalau ada isu-isu yang tidak baik di Sulut. Jadi saya kira situasi kondisi ini kalau kita Pilkada kita berjalan dengan baik,” ungkap Olly.
Disamping itu, Olly yang juga Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Sulut menjelaskan upaya GTC-19 menangani pandemi Covid-19.
“Selanjutnya sedikit saya melaporkan tentang penanganan Covid-19 pak agar supaya masyarakat juga merasa aman dalam Pilkada ini karena penanganan Covid-19 ini di Provinsi Sulut menyangkut anggaran sesuai dengan edaran dari Menteri Keuangan untuk melakukan refocusing APBD kita di tahun anggaran 2020, keseluruhan total anggaran Covid-19 kita ada Rp 191 miliar,” beber Olly.
Menurutnya, anggaran tersebut digunakan untuk menangani sektor kesehatan, ekonomi dan sosial.
“Anggaran dialokasikan untuk penanganan tiga sektor, yaitu sektor kesehatan, dampak ekonomi dan jaring pengaman sosial. Dari total sektor kesehatan kita menyiapkan Rp 96 miliar untuk penanganan dampak ekonomi sebesar Rp 15 miliar dan khusus untuk penanganan kegiatan jaring pengaman sosial sebesar Rp 80 miliar lebih, ini kita bagikan ke 270 ribu keluarga yang ada di Sulut, kita sinergikan dengan laporan daerah dan laporan dari tokoh agama,” papar Olly.
“Jadi data lapangan yang kita cocokan dengan data yang diberikan oleh para pemimpin umat yang kita bagikan ini , dari sektor kesehatan Rp 96 miliar itu pak kita mengelola ada 4 rumah singgah ini , tugas rumah singgah ini maksudnya rumah isolasi pak dalam rangka penanganan penyebaran Covid-19. Saya sudah menganjurkan kepada kabupaten/kota juga. Kota Manado sudah menggunakan asrama haji, Kabupaten Sitaro juga sudah ada, Kabupaten Mitra sudah ada, Kota Bitung juga sudah ada dan Kota Tomohon,” lanjut dia.
Untuk itu, Gubernur Olly berharap dengan optimalnya penanganan Covid-19, Sulut dapat menerima kembali kunjungan dari daerah lain.
“Nah ini saya kira kalau kita bisa lakukan ini dengan baik pak mudah-mudahan bulan depan kita sudah bisa membuka diri terhadap kedatangan tamu-tamu kita dari luar, karena protap yang kita inginkan ini bisa berjalan tetap di bandara tetap perlakukan yang datang kita langsung rapid test tetap kita berlakukan itupun pembiayaan dari APBD Provinsi agar supaya masyarakat merasa nyaman dengan kedatangan dengan orang-orang dari luar,” tandasnya.
Tambah Olly, GTC-19 Sulut akan menambah dua laboratorium untuk mempercepat pemeriksaan sampel sehingga tak perlu menunggu lama untuk mendapatkan hasilnya.
“Saat ini kendala kita adalah Lab PCR. Kita melakukan setiap hari hanya bisa 200 orang pak di laboratorium padahal kita melakukan swab sama rapid test itu tiap hari hampir 1000 orang sehingga kalau ada yang reaktif kita langsung masukin, tapi 2 minggu lagi rencananya peningkatanan 2 laboratorium yang kita siapkan ini sudah bisa jalan karena ditambah dengan alat robotic sehingga bisa mencapai 400 sampai 600 orang sama juga penambahan dari lab yg ada di RS Kandou dan Unsrat dan juga nanti ada sumbangan 1 PCR mobile nah mungkin 2 minggu lagi datang kesini sehingga penanganan atau pengelompokan daerah-daerah yang harus kita lakukan ini bisa berjalan dengan baik,” terangnya.
Lebih jauh, Gubernur Sulut juga menerangkan pertumbuhan ekonomi Sulut di tengah pandemi Covid-19.
“Harapan kita itu bisa berjalan semua dengan baik sehingga kita bisa membuka diri bagi tamu sehingga ekonomi di Sulut juga bisa berjalan karena salah satu yang terdampak ekonomi di Sulut menyangkut pariwisata. Saya kira pariwisata yang sudah mendorong pertumbuhan ekonomi kita hari ini drop, tapi kita puji Tuhan karena semester pertama kemarin pak pertumbuhan kita masih 4,2 persen nanti semester kedua ini pertumbuhan ekonomi kita secara resmi bulan Agustus nanti tanggal 4 atau tanggal 5. Jadi mudah2an ini bisa berjalan terus dengan kegiatan ekonomi bisa jalan sulut bisa menyumbang pertunbyhan ekononi nasional,” imbuhnya.
Sementara itu, Mendagri Tito Karnavian setelah menyimak penjelasan Gubernur Olly mengaku optimis pelaksanaan Pilkada serentak tahun 2020 berjalan aman dan lancar.
“Dari kesiapan anggaran, saya sangat optimis bahwa Sulut ini sangat baik ya, karena saya sudah keliling 10 provinsi dan saya melihat yang paling hijau ya ini, artinya anggarannya (NPHD) 100 persen itu sudah 5 dari 8 kabupaten,” ujar Tito Karnavian.
Mendagri pun meyakini, 3 daerah lainnya akan segera menyusul untuk secara bertahap mencairkan NPHD nya sebesar 100 persen sesuai dengan kemampuan fiskal masing-masing.
“Yang lain belum 100 persen tapi sudah mendapatkan komitmen dari kepala daerah untuk nanti secara bertahap, karena memang problema kemampuan fiskal, diantaranya adalah menunggu dana alokasi umum transfer pusat termasuk dana alokasi khusus dari Kemenkeu,” tandasnya.
Pelaksanaan Pilkada Serentak Tahun 2020 yang aman dari Covid-19 dengan menerapkan protokol kesehatan yang ketat, berimplikasi pada bertambahnya anggaran yang dibutuhkan oleh penyelenggara Pemilu.
“Kemudian yang lain ada tambahan dari APBN, khususnya penambahan TPS ya, karena 800 pemilih per TPS diubah menjadi 500, untuk mengurangi terjadinya kerumunan, sehingga berimplikasi pada penambahan anggaran termasuk anggaran perlindungan dari Covid bagi penyelenggara, pemillih, maupun aparat keamanan,” bebernya.
Untuk kelancaran dan kesuksesan pelaksanaan pesta demokrasi itu, Mendagri juga mengharapkan dukungan dari masyarakat dan menjadikan momentum Pilkada sebagai ajang untuk menekan dan penanganan Covid-19.
“Sekali lagi saya sangat optimis bahwa Pilkada di Sulut bisa berjalan dengan lancar dari sisi anggaran dan sisi kesiapan, sehingga kita memberikan dukungan, masyarakat juga memberikan dukungan. Pilkada menjadi momentum kita untuk menekan kurva pandemi sekaligus juga mendukung ekonomi,” pungkasnya.
Adapun rakor Pilkada serentak 2020 dan penanganan Covid-19 turut dihadiri Dirjen Otonomi Daerah Kemendagri Akmal Malik, Dirjen Politik dan Pemerintahan Umum Bahtiar, Dirjen Kependudukan dan Pencatatan Sipil Zudan Arif Fakrulloh, Dirjen Bina Keuangan Daerah Mochamad Ardian, Dirjen Bina Administrasi Kewilayahan Syafrizal.
Selain itu, rakor juga diikuti Sekdaprov Sulut Edwin Silangen, Forkopimda, bupati/walikota, Ketua KPU Sulut dan Ketua Bawaslu Sulut.
(*/alfa jobel)