INDIMANADO.COM - Presiden Joko Widodo mengatakan bahwa pandemi Covid-19 yang melanda Indonesia harus bisa dijadikan momentum untuk melakukan percepatan transformasi digital. Menurutnya, pandemi dapat mengubah cara kerja, cara beraktivitas, cara belajar, hingga cara bertransaksi dari sebelumnya luar jaringan (luring) atau offline dengan kontak fisik menjadi lebih banyak daring atau online.
"Perubahan
seperti ini perlu segera diantisipasi, disiapkan, direncanakan secara
matang," kata Presiden Joko Widodo saat memimpin rapat terbatas dengan
topik "Perencanaan Transformasi Digital", di Istana Merdeka, Jakarta,
Senin, (3/8/2020).
Dalam
survei IMD World Digital Competitiveness pada 2019, Indonesia masih berada di
peringkat 56 dari 63 negara. Menurut Presiden, posisi Indonesia tersebut lebih
rendah dibandingkan dengan beberapa negara tetangga di ASEAN, yaitu Thailand di
peringkat 40, Malaysia di peringkat 26, dan Singapura di peringkat 2.
"Oleh
sebab itu perlu menjadi perhatian kita bersama, yang pertama segera lakukan
percepatan perluasan akses dan peningkatan infrastruktur digital. Saya kira
kemarin kita sudah bicara dengan Menkominfo mengenai ini. Kemudian percepatan
penyediaan layanan internet di 12.500 desa/kelurahan serta di titik-titik
layanan publik," ujarnya.
Kedua,
Presiden meminta agar dipersiapkan peta jalan atau road map transformasi
digital di sektor-sektor strategis. Beberapa sektor tersebut antara lain
pemerintahan, layanan publik, bantuan sosial, pendidikan, kesehatan,
perdagangan, industri, dan penyiaran.
"Jangan
sampai infrastruktur digital yang sudah kita bangun justru utilitasnya sangat
rendah," imbuhnya.
Ketiga,
Presiden meminta agar integrasi pusat data nasional dipercepat. Keempat,
Presiden ingin agar kebutuhan sumber daya manusia (SDM) talenta digital
disiapkan.
Menurut
Kepala Negara, untuk melakukan transformasi digital, Indonesia membutuhkan
talenta digital sebanyak kurang lebih 9 juta orang untuk 15 tahun ke depan atau
kurang lebih 600 ribu per tahun.
"Ini
perlu betul-betul sebuah persiapan. Atau kurang lebih 600 ribu per tahun,
sehingga kita bisa membangun sebuah ekosistem yang baik bagi tumbuhnya
talenta-talenta digital kita," jelasnya.
Terakhir,
Presiden meminta agar jajarannya segera menyiapkan hal-hal yang berkaitan
dengan regulasi, skema pendanaan, dan pembiayaan transformasi digital.
(**/alfa
jobel)