INDIMANADO - Kantor Wilayah Otoritas Jasa dan Keuangan (OJK) Sulawesi Utara, Gorontalo dan Maluku Utara (Sulutgomalut) terus mendorong Pertumbuhan Ekonomi (PE) Nasional, di antaranya adalah penempatan dana pemerintah di Bank Milik Pemerintah, yaitu Bank Mandiri, BNI, BRI dan BTN, serta subsidi bunga untuk debitur yang terdampak.
Di Sulawesi Utara (Sulut), jumlah realisasi penyaluran kredit yang ditempatkan di empat bank Himbara yakni Mandiri, BRI, BNI dan BTN sudah sebesar Rp261 miliar.
“Saat ini, bank milik pemerintah di Sulawesi Utara tersebut telah menyalurkan kredit sebesar Rp261 miliar untuk 2.635 rekening,” ujar Kepala Kantor Wilayah OJK Sulutgomalut Slamet Wibowo didampingi Deputi Direktur Pengawasan Lembaga Jasa Keuangan Ambrocius Lalopua, Senin (24/8/2020).
Sebagian besar kredit disalurkan untuk debitur Kredit Usaha Rakyat (KUR) dengan subsidi bunga yang diberikan sangat membantu debitur apalagi di tengah pandemi Covid-19 saat ini.
“Debitur dengan kredit di bawah Rp500 juta mendapat subsidi bunga 6 persen untuk tiga bulan pertama dan 3 persen untuk tiga bulan berikutnya. Sedangkan debitur dengan kredit di atas Rp500 juta, mendapat subsidi bunga 3 persen untuk tiga bulan pertama dan 2 persen untuk tiga bulan berikutnya,” jelas Slamet
Slamet juga mendorong agar supaya Industri Jasa Keuangan (IJK) di Sulut dapat segera merelisasikan subsidi bunga tersebut. Yang menurutnya sangat besar manfaatnya.
Sementara itu, terkait restrukturisasi kredit, untuk perbankan, nasabah yang terdampak sebanyak 45.918 rekening dengan outstanding Rp4,5 triliun. Dari jumlah tersebut, realisasi restrukturisasi sudah diberikan kepada 45.062 debitur dengan nilai 5,073 triliun atau mencapai 98 persen.
Untuk Industri Keuangan Non Bank (IKNB) sendiri, total nasabah yang terdampak sebanyak 99.821 rekening, dengan outstanding Rp3,5 triliun. Realisasi restrukturisasi sudah diberikan kepada 74.043 rekening dengan nilai Rp2,9 triliun. Dan secara total, debitur yang terdampak sebanyak 119.105 rekening, dengan nilai Rp7,9 triliun.
“Jumlah debitur atau rekening yang terdampak Covid-19 memang lebih banyak di sektor IKNB dibanding perbankan. Sebagai contoh, untuk kredit satu sepeda motor saja sudah dihitung sebagai satu rekening,” jelasnya
Sementara itu, untuk Dana Pihak Ketiga DPK yang terdiri dari Tabungan, Giro, Deposito tumbuh 3,50% dari Juni 2019 sejumlah 27,3 triliun ke Juni 2020 sebesar 28,3 triliun.
Untuk itu, Slamet tetap optimis hingga akhir tahun, Industri Keuangan khususnya di Sulut akan terus tumbuh positif.
“Harapannya, dapat menjawab kebutuhan dan kelangsungan ekonomi masyarakat yang terdampak pandemi Covid-19,” pungkasnya.
(Ss)