INDIMANADO.COM
- Tiga proyek investasi yang bersifat ready to offer di Sulawesi Utara (Sulut) dipaparkan
dalam seri ketiga seminar daring investasi “Road to Indonesia Investment Day
2020″ beberapa waktu lalu.
Kegiatan
ini diselenggarakan oleh KBRI Singapura, bekerja sama dengan Bank Indonesia dan
Perwakilan Badan Koordinasi Penanaman Modal di Singapura (IIPC).
Dalam
sambutannya, Kuasa Usaha Ad Interim (KUAI) KBRI Singapura, Didik Eko Pujianto
menyampaikan bahwa Provinsi Sulut merupakan provinsi yang tidak asing bagi
masyarakat dan investor Singapura.
Sulawesi
Utara juga merupakan salah satu provinsi dengan luas wilayah yang besar di
Indonesia. Selain terkenal akan potensi pariwisatanya, Sulawesi Utara juga
terkenal dengan berbagai komoditas ekspornya.
“Meskipun
saat ini situasi dunia sedang dilanda pandemi Covid-2019, pemerintah tetap
berupaya untuk melakukan langkah-langkah untuk memaksimalkan investasi,
khususnya dari Singapura. Hal ini dibuktikan dengan nilai investasi yang
meningkat di kuartal pertama dan kedua tahun 2020 dibandingkan periode sebelumnya
tahun 2019,” ujar Didik pada Senin (7/9/2020).
Data
BKPM menunjukkan bahwa khusus untuk provinsi Sulawesi Utara, realisasi
investasi dari Singapura untuk kuartal kedua di tahun 2020 adalah 22,1 juta USD
dari 54 proyek. Jumlah ini naik 122% dibandingkan periode yang sama pada tahun
sebelumnya yaitu sejumlah 10 juta USD dari 47 proyek.
Kuartal
kedua 2020 didominasi oleh investasi di sektor pertambangan.
Gubernur
Bank Indonesia, Perry Warjiyo menyampaikan pentingnya menjaga stabilitas makro
dan keuangan dalam mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkesinambungan.
Kepala
BKPM, Bahlil Lahadalia menyampaikan komitmen bahwa BKPM senantiasa siap
memfasilitasi para investor yang akan melakukan investasi di Indonesia, mulai
dari perizinan, pemberian insentif dan jaminan kemudahan investasi.
Tiga
proyek yang dipresentasikan dalam acara webinar ini adalah Kawasan Ekonomi
Khusus (KEK) Bitung, KEK Likupang dan Jembatan Bitung – Lembeh.
Wakil
Gubernur Sulawesi Utara, Steven Kandouw yang turut menyatakan kesiapan
pemerintah daerah dalam mendukung realisasi investasi.
Sulawesi
Utara memiliki berbagai keunggulan kompetitif, diantaranya berbagai komoditas
ekspor yaitu pala, cengkeh, kelapa, holtikultura dan pertambangan.
Selain
itu, Sulawesi Utara juga memiliki keunggulan jarak pelabuhan yang strategis
untuk mencapai pelabuhan kota kota besar dunia, yaitu Los Angeles,Tokyo, Busan,
Shanghai dan Hongkong.
Seminar
yang diikuti oleh lebih dari 100 calon investor ini kemudian dilanjutkan dengan
sesi one on one meeting yang bertujuan agar para investor yang memiliki minat
terhadap proyek-proyek yang telah dikurasi mendapatkan informasi secara lebih
mendetail melalui diskusi dengan para pemilik proyek.
Diharapkan
sesi one on one meeting ini dapat semakin meningkatkan minat para investor
Singapura yang akan berinvestasi di Sulawesi Utara.
(*/alfa
j)