Pada debat Pilgub Sumut 2018 lalu, Cagub bernama Edy Rahmayadi kelabakan ketika ditanyai soal stunting oleh cagub lain, Djarot Syaiful Hidayat.
Edy saat itu langsung mengakui bahwa dia tidak tahu apa arti dan makna stunting. "Saya baru tahu (tentang) stunting," katanya. Ketidaktahuan Edy sontak jadi viral lewat media sosial.
Kini hal yang sama terjadi lagi ketika debat Pilgub Sulawesi Utara (Sulut). Ini bermula ketika Cagub Sulut, Christania Eugenia Paruntu (CEP) diberikan kesempatan bertanya ke kedua paslon lainnya. CEP mengangkat persoalan stunting tersebut.
“Ini pertanyaan berkaitan dengan kesehatan masyarakat, yang saat ini sedang ngetop-ngetopnya kita bahas. Bagaimana aspek penanganan persoalan stunting, kita berbicara gizi buruk. Startegi apa dalam penanganan slow growth faltering (perlambatan pertumbuhan). Apa kira yang akan ibu lakukan,” tukas CEP mengarahkan pertanyaan tersebut ke Cagub nomor urut 2, Vonnie Aneke Panambunan (VAP).
Menariknya, VAP bukannya menyimak dulu pertanyaan tersebut, terutama soal kata-kata yang disebutkan CEP bahwa stunting ada kaitan dengan gizi buruk, melainkan langsung menjawab cepat dengan menyatakan bahwa dia tidak tahu arti stunting.
“Kita nda mangarti tu stunting, kita cuma tahu kalau kita jadi gubernur torang berdoa untuk (menangani) tu covid. Torang kase makan tu masyarakat, jaga jarak, cuci tangan, pakai masker. Kase vitamin kong dorang jadi sehat . Bagitu kalu kita mo jadi gubernur!,” kata VAP dalam dialek Manado.
Ketidaktahuan VAP disertai gaya bicaranya tersebut, sontak menjadi viral di media sosial. Cuplikan video terkait jawabannya tentang stunting beredar di tengah masyarakat dengan berbagai respons dan argumen.
Seperti diketahui, stunting sendiri adalah suatu kondisi kekurangan gizi kronis pada anak, yang sudah bermula sejak dalam kandungan hingga masa awal anak lahir dan biasanya tampak setelah anak berusia 2 tahun. Stunting ditunjukkan dengan tinggi badan seseorang yang jauh lebih pendek dibandingkan tinggi orang-orang seusianya. (*)