Pada kesempatan tersebut, Gubernur Olly mengajak kepada semua para pendeta emeritus GMIM untuk terbiasa dengan adaptasi kebiasaan baru di tengah pandemi Covid-19.
“Tentunya suasana seperti ini yang menggambarkan hal-hal yang baru yang kita alami,” katanya.
Ia juga menjelaskan bahwa pandemi Covid-19 ini berdampak besar bagi seluruh masyarakat di dunia.
“Banyak orang yang mengalami duka dari pandemi ini, ada yang sakit ada yang meninggal, ada yang tidak sekolah,” ujarnya.
Karenanya, Olly menuturkan bahwa perayaan Natal tahun ini di Sulut penuh dengan tantangan karena pandemi Covid-19.
“Tentunya ini menandakan bahwa perayaan natal di tahun ini penuh tantangan bagi kita,” bebernya.
Namun Olly meyakini bahwa umat Kristen di Sulut mampu melewati pandemi ini karena penyertaan Tuhan.
“Namun karena adanya kuasa Tuhan dalam kehidupan kita tentunya tantangan-tantangan seperti itu dapat kita lewati,” ucapnya.
Lebih jauh lagi, ia mengajak kepada semua Pendeta emeritus yang ada di Sulut ini untuk tetap bersatu dan saling mendukung.
“Marilah sama-sama kita selalu bersatu, menjaga satu dengan yang lain,” ajaknya.
Tambah dia, perkembangan gereja GMIM di Sulut ini terus meningkat sehingga Olly mengajak kepada semua pendeta untuk selalu bekerja sama dengan pemerintah demi hasil yang lebih baik.
“Tiap hari saya liat ada pemekaran jemaat, artinya semakin besar, ini artinya selain ekonomi kita bergerak, gereja kita juga bergerak. Kalau kita mengingkan sesuatu yang baik mari bekerja bersama-sama,” sambungnya.
Pada kesempatan itu juga, Gubernur Olly menyerahkan sejumlah bantuan diantaranya kursi roda dan tongkat bagi para Pendeta emeritus GMIM.
(*/alfa jobel)