Pada kesempatan itu, Asisten 2 Praseno Hadi menyampaikan sambutan Gubernur Sulut. Sulut telah menjadi etalase bangsa dari kebhinnekaan, cerminan dari kesatuan dan salah satu tempat yang memamerkan kedinamisan budaya dengan berbagai kearifan lokalnya.
Keindahan alam berpadu secara atraktif dengan kehidupan masyarakatnya yang sangat terbuka, demokratis dan egaliter.
“Ini merupakan citra positif yang memberikan peluang bagi Sulawesi Utara untuk mengemas berbagai keunggulannya, menjadi tumpuan kekuatan pembangunan, di masa sekarang dan masa depan,” katanya.
Menurutnya, dengan identitas natural, kultur dan historis yang menjanjikan itu, maka menjadi keniscayaan bagi segenap elemen bangsa di daerah ini, untuk selalu bersyukur dan mampu memaknai nilai-nilai kearifan lokal yang terkandung di dalam budaya tradisional, bahkan menjadi kebajikan sosial yang menopang, serta memberi jiwa dan warna pada kehidupan di Sulut.
“Kita sebagai komponen pembangunan di bidang kebudayaan di era sekarang, dituntut mampu melestarikan budaya tidak hanya terfokus pada bentuk benda, melainkan juga pada masyarakat. Disamping itu, senantiasa mampu memberikan pemahaman kepada masyarakat melalui kegiatan-kegiatan strategis, bahwa kebudayaan merupakan suatu investasi kita dalam membangun daerah, bangsa dan negara,” ujarnya.
“Dalam kerangka demikian, maka kita semua diharapkan akan terus mampu berada dalam kesatuan visi, sikap, dan memperkuat komitmen untuk menjaga dan melestarikan kebudayaan Sulawesi Utara sebagai wujud nyata pemantapan eksistensi budaya nusantara Indonesia,” lanjutnya.
Lebih jauh, masih dalam sambutan, Asisten 2 mengajak semua pihak tetap bersinergi mendukung program-program dan agenda kerja Pemprov Sulut menjadikan kebudayaan daerah sebagai kekuatan dalam pembangunan Sulut, agar Sulut menjadi daerah yang berkepribadian dalam budaya, menjadi daerah yang semakin maju dan semakin sejahtera.
(*/alfa jobel)