Asisten III Asiano Gemmy Kawatu bersama Kadis Kominfo dan Kaban Litbang mengikuti vidio conference Peringatan Hari Kebangkitan Teknologi Nasional |
Acara yang diselenggarakan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) dihadiri Presiden Joko widodo didampingi wakil Presiden Ma'aruf Amin.
Dalam sambutannya Presiden menyampaikan bahwa Hari Kebangkitan Teknologi Nasional (Harteknas) ke-26 menjadi momentum reformasi struktural untuk membangun Indonesia ke depan.
"Kunci pembangunan itu ada pada pengembangan teknologi dan salah satu pilarnya adalah hilirisasi industri dalam negeri" katanya.
Menurut Presiden Jokowi, saat ini Indonesia tidak boleh sekadar memanfaatkan sumber daya alam tapi harus memiliki kemampuan untuk meningkatkan nilai tambah dan peluang kerja melalui pengembangan industri yang dihilirisasi.
“Sebagai contoh pertambangan nikel. Kita punya tambang nikel tapi tidak boleh berhenti di situ saja. Kita harus mengembangkan industri hilir seperti litium baterai sampai produksi mobil listriknya. Semakin banyak rantai pasok yang diproduksi di dalam negeri, semakin besar pula nilai tambahnya bagi masyarakat bangsa dan negara," ungkapnya.
Selain itu juga, Presiden Jokowi menegaskan, jika pengembangan teknologi telah memiliki arah yang jelas, yakni green economy. Produk yang dihasilkan harus berbasis ramah lingkungan dan begitu juga dengan ekonomi digital.
Jokowi menyebut pemerintah terus meningkatkan akses Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) ke pembiayaan, serta melakukan rescaling dan upscaling UMKM.
"Tetapi ini tidak cukup, kenaikan kelas UMKM harus di semua sektor termasuk sektor pertanian. Oleh karena itu momentum Hari Kebangkitan Teknologi Nasional ini harus dimanfaatkan secara maksimal untuk pengembangan teknologi nasional," tukas Kepala Negara.
Hadir Para Menteri Kabinet Indonesia Maju, Gubernur, Bupati/ Walikota se-Indonesia.
(*/alfa jobel)