![]() |
Foto istimewa |
Para peneliti dari Jurusan Fisika dan Jurusan Kimia meracik hand sanitizer menggunakan bahan dasar Cap Tikus yaitu minuman beralkohol khas Sulawesi Utara.
Rektor Unsrat Manado Prof Dr Ir Ellen Joan Kumaat MSc DEA menjelaskan, karena terjadi kekurangan hand sanitizer pihak kampus berupaya untuk memproduksi sendiri.
“Melalui Fakultas MIPA telah memproduksinya yang awalnya dibuat dari alkohol,” kata Kumaat.
Tetapi karena bahan baku alkohol sangat terbatas sehingga pihak kampus melalui peneliti melakukan terobosan dengan menggunakan bahan cap tikus, untuk digunakan sebagai bahan pembuat hand sanitizer.
“Sementara ini kami tengah melakukan pencarian cap tikus sekitar 100 liter setiap kali disuling. Minimal kita akan mencukupi kebutuhan seputaran Unsrat dulu,” terang Kumaat.
Sementara untuk bahan bakunya diambil dari daerah di sekitar Kota Manado dan juga daerah Tareran, Kabupaten Minsel.
“Ini adalah tanggung jawab akademik Unsrat, bagian dari pengabdian masyarakat, sekaligus menjaga kebersihan kita semua dalam menghadapi wabah pandemi Covid-19,” ujarnya.
Ketua Jurusan Fisika FMIPA Unsrat Manado, Hanny Sangian mengatakan, pihaknya berbagi tugas dengan Jurusan Kimia. Jurusan Fisika memproduksi etanol dari bahan dasar Cap Tikus.
“Kemudian etanol ini digunakan sebagai salah satu bahan pembuat hand sanitizer, dikerjakan oleh Jurusan Kimia,” ungkap Sangian.
Ketua Jurusan Kimia FMIPA Unsrat Manado Dewa G Katja mengatakan, metode serta prosedur kerja hingga produk yang dihasilkan sudah memenuhi standar BPPOM.
“Untuk membuat hand sanitizer ini sederhana, dengan menggunakan bahan baku yakni etanol, gliserol, peroksida serta aquades,” ungkapnya. (*)