Dalam sambutannya, Olly menyatakan FKUB yang dibentuk pemerintah pusat, tentunya banyak manfaat bagi pemerintah dan masyarakat khususnya di Sulut.
“Karena ada hal-hal yang tidak kita inginkan ditengah-tengah gejolak situasi, kondisi negara semakin terbuka seperti ini ternyata peran FKUB sangat penting. Koordinasi untuk melakukan sosialisasi dan memberikan pemahaman kepada masyarakat kita lebih khusus kepada masyarakat Sulut,” ujarnya.
Sementara Ketua FKUB Sulut, Pdt. Lucky Rumopa mengatakan, kerukunan di Sulut di Tahun 2019 berada pada posisi urutan dua terbaik kerukunan secara nasional. Tapi Tahun 2020 mengalami penurunan, disebabkan ada gejolak-gejolak yang terjadi.
“Namun sampai sekarang ini ditengah pandemi covid 19 belum ada lagi parameter penilaian. Tapi kami bersyukur masih ada dua kota yakni Kota Tomohon dan Manado adalah dua daerah dengan kota toleransi tertinggi di indonesia. Kami berharap untuk merpertahankan dan kalau boleh juga menghasilkan daerah-daerah lain untuk lebih kuat dan maju ditengah-tengah kerukunan yang ada,” imbuhnya.
Rumopa menambahkan, mudah-mudahan pada tahin 2021 ini kerukunan di Sulut boleh naik di peringkat pertama.
“Oleh karena Sulut dipercayahkan oleh bapak Presiden pada bulan November sebagai tuan rumah kongres nasional ke VI dan sekaligus pekan kerukunan internasional dan itu sudah masuk agenda nasional,” tandasnya.
Hadir pada pelantikan itu, Wakil Gubernur Sulut Steven O.E. Kandouw, Sekdaprov Edwin Silangen, Kakanwil Kemenag Sulut, Anwar Abubakar, Ketua DPRD Sulut, Andy Silangen, Perwakilan Forkopimda Sulut, Bupati Minut, Bupati Bolmut, dan pejabat di Lingkup Pemprov Sulut. (*)