Pelaksanaan penyuluhan. (Foto istimewa) |
Penyuluhan cuci tangan pakai sabun dan pencegahan stunting dilakukan di dua sekolah, yakni SMP 1 Nuangan dan SMP Satap BAI.
“Kegiatan pengabdian masyarakat ini telah dilaksanakan pada hari Rabu tanggal 25 Agustus 2021 lalu di dua sekolah tersebut. Jumlah siswa yang hadir 37 orang,” kata Ketua Tim PKM Rahayu H Akili, Rabu (27/10/2021).
Ia menjelaskan, stunting disebabkan oleh Faktor Multi Dimensi. Intervensi paling menentukan pada 1.000 HPK (1000 Hari Pertama Kehidupan).
“Edukasi Stunting jika tidak diberikan sebelum menikah maka remaja yang usia produktif akan melahirkan bayi yang akan terganggu perkembangan otak, kecerdasan, gangguan pertumbuhan fisik, dan gangguan metabolisme dalam tubuh,” bebernya.
Lebih lanjut, untuk jangka panjang akibat buruk yang dapat ditimbulkan adalah menurunnya kemampuan kognitif dan prestasi belajar, menurunnya kekebalan tubuh sehingga mudah sakit.
Salah satu langkah pencegahan stunting adalah dengan menerapkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) oleh setiap orang terutama pada remaja (siswa) dengan meningkatkan akses terhadap air bersih dan fasilitas sanitasi.
Serta menjaga kebersihan lingkungan dengan melakukan cuci tangan pakai sabun yang merupakan salah satu tindakan preventif dalam pemeliharaan kesehatan dan pencegahan risiko akan dampak stunting. “Kebiasaan cuci tangan pakai sabun merupakan salah satu upaya dalam mencegah terjadinya stunting,” ungkapnya.
Adapun, tujuan dari pelaksanaan Program Kemitraan Masyarakat (PKM) meningkatkan pengetahuan tentang Perilaku Hidup Bersih dan sehat (PHBS) khususnya cuci tangan pakai sabun (CTPS) pada Remaja (siswa) bisa menurunkan angka kejadian stunting. Pencegahan stunting sejak dini harus dimulai sebelum pranikah.
Pelaksanaan kegiatan telah terlebih dahulu berkoordinasi dengan pihak sekolah langsung dengan kepala sekolah dari kedua sekolah SMP STAP BAI dan SMPN I Nuangan,dan kegiatan ini dilakukan dengan protokol kesehatan yang ketat. (*/ajl)