Gubernur Olly Dondokambey saat menerima Piagam Penghargaan. |
Kegiatan yang dilaksanakan di tiga kabupaten kota, Kabupaten Minahasa Utara (Minut), Kota Tomohon dan Kota Manado ini berhasil mencanangkan Minut sebagai Bumi Refolusi Mental, Kota Tomohon diberi gelar Daerah Toleransi.
Pada puncak kegiatan di Graha Gubernur Sulut, Senin (22/11/2021), menghasilkan Deklarasi Manado 2021, dan menetapkan Gubernur Olly Dondokambey SE sebagai Tokoh Pluralis Indonesia.
Hal itu disampaikan Wakil Sekjen Asosiasi FKUB Indonesia Pdt Samuel Luas pada acara Penutupan.
Gubernur Olly diberi penghargaan sebagai Tokoh Pluralis, karena dinilai berdedikasi merajut Kerukunan dan Toleransi di Indonesia dan sebagai Tokoh Pluralis Pembina Kerukunan dan Toleransi di Indonesia.
Sedangkan Deklarasi Manado yang dihasilkan dalam Konas VI FKUB 2021 merupakan kesepakatan bersama FKUB se-Indonesia untuk setia dan menjunjung tinggi Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berdasarkan Pancasila, UUD 1945, Menciptakan suasana yang damai dengan prinsip persatuan dan Bhineka Tunggal Ika dan tetap menjalani program pemerintah dalam memelihara kerukunan umat beragama, Mewujudkan Indonesia rukun, aman dan nyaman, Menjadikan moderasi beragama sebagai jalan pemeliharaan kerukunan umat beragama di Indonesia.
Gubernur Olly mengatakan rasa bangga pemerintah dan masyarakat Sulut atas dipilihnya Sulut sebagai lokasi kegiatan nasional FKUB se-Indonesia.
“Tentunya, hal ini juga berdampak secara luas bagi masyarakat Sulawesi Utara dimana, para peserta boleh melihat keindahan Provinsi Sulawesi Utara, karena hampir 5 hari ada disini tentunya banyak sudah berjalan-jalan mudah-mudahan ada yang terkesan dan mau balik lagi ke sini,” kata Gubernur Olly.
Gubernur Olly juga berterima kasih kepada Polri/TNI yang berperan sehingga acara ini bisa sukses dilaksanakan.
Orang Nomor Satu di Bumi Nyiur Melambai mengatakan, moderasi beragama menjadi satu hal yang sangat baik bagi masyarakat.
“Bagaimana kita menjalankan tugas tanggungjawab kita di negara tercinta kita. Karena kita tahu persis, sebelum ada Republik Indonesia, yang berjuang untuk kemerdekaan itu para tokoh agama dari Sabang sampai Merauke. Para ulama dan para pendeta, semua turut berjuang,” ujar Gubernur Olly seraya memaparkan peran para tokoh agama dan kaum nasionalis menyusun Pancasila.
“FKUB ini sangat berperan untuk menjaga negara kesatuan Republik Indonesia yang kita cintai menuju Jembatan Emas masyarakat Indonesia yang lebih makmur dan lebih sejahtera. Kedepan FKUB ini menjadi tonggak utama bagi moderasi Agama ini,” sambungnya.
Sementara Wasekjen Asosiasi FKUB Indonesia, Pdt Samuel Luas mengatakan, dalam Konas VI FKUB se-Indonesia telah dibahas beberapa permasalahan dan kebijakan.
Adapun beberapa pokok hasil Konas VI FKUB se-Indonesia diantaranya, adanya komitmen untuk penguatan kerukunan umat beragama dari tingkat provinsi, kabupaten dan kota seluruh Indonesia untuk terus menguatkan pentingnya kerukunan umat beragama di seluruh wilayah tanah air.
Penguatan toleransi dengan terus memantapkan untuk saling pengertian saling menghormati mengedepankan kesetaraan sesama umat beragama bahkan bekerja sama tanpa memandang latar belakang agama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
FKUB seluruh Indonesia telah bertekad bulat untuk melakukan percepatan implementasi moderasi beragama di seluruh tanah air dengan penguatan 4 indikator, yakni pertama adalah komitmen kebangsaan, kedua toleransi, ketiga anti kekerasan, dan keempat akomodatif terhadap kearifan lokal.
Adapun rekomendasi dari pelaksanaan konferensi asosiasi forum kerukunan umat beragama tahun 2021 ini adalah sebagai berikut;
Pertama, mendorong percepatan penguatan fkub dalam legal standing-nya PBM (Peraturan Bersama Menteri) Nomor 8 dan nomor 9 tahun 2006 menjadi Peraturan Presiden (Perpres) tentang FKUB.
Kedua, mendorong forum kerukunan umat beragama di semua tingkatan sinergitas vertikal dengan Kantor Wilayah Kementerian Agama Kementerian Agama, Kabupaten ataupun kota dan gubernur, bupati dan walikota.
Ketiga, mendorong kepada forum kerukunan umat beragama di semua tingkatan agar memperkuat sinergitas horizontal dengan ormas keagamaan, majelis keagamaan dan pihak manapun yang memiliki kesamaan Visi, Keberagaman dan Kebangsaan.
Keempat, sebagai wujud aspirasi untuk teguh memperjuangkan kerukunan dan toleransi Indonesia, maka ditetapkanlah deklarasi Manado untuk Indonesia, Torang Semua Ciptaan Tuhan.
“Ini digagas oleh yang terhormat Bapak Gubernur Sulawesi Utara,” tandas Pdt Samuel Luas.
Selain itu, Konas VI FKUB se-Indonesia membahas proses penyusunan kepengurusan Asosiasi FKUB setelah masa kepengurusan lama akan berakhir dan penetapan Konas VII FKUB 2022 di Provinsi Kepulauan Riau.
Sementara Menteri Agama RI yang diwakili Staf Ahli Menag, Albertus Magnus Adiyanto Sumardjono mengatakan, pengalaman membuktikan bahwa Toleransi dan Kerukunan tidak tercipta hanya dari satu pihak, melainkan dengan semua pihak.
“Kementerian Agama tengah mengembangkan program penguatan moderasi beragama yang telah ditetapkan bagi program pembangunan nasional di bidang pembangunan sumber daya manusia. Program ini pun juga telah dicantumkan dalam dokumen rencana pembangunan jangka menengah nasional atau RPJMN tahun 2020-2024,” terang Albertus.
Menurutnya, program penguatan moderasi beragama tidak lain adalah untuk terus memelihara kondisi kerukunan antar agama, umat dan kerukunan antar dengan pemerintah.
“Kita harus terus menghidupkan, merawat dan mengamalkannya secara sungguh-sungguh dalam kehidupan kita sehari-hari. Masing-masing anak bangsa akan mampu menghormati hak saudaranya dengan penuh rasa cinta kasih dalam bingkai agama dan kebangsaan,” ungkapnya.
Kemenag RI juga memberikan apresiasi atas suksesnya penyelenggaraan pertemuan ini dengan tema inspirasi Gubernur Olly yakni ” Torang Samua Ciptaan Tuhan”.
Ia juga membeberkan bagaimana Gubernur Olly memberdayakan para Tokoh Agama dalam menyalurkan bansos di masa Pandemi COVID-19 dan memayungi para Tokoh Agama dan pekerja lintas agama dengan jaminan sosial BPJS Ketenagakerjaan.
Kegiatan inipun dirangkai dengan penyerahan bantuan bagi pembangunan tempat ibadah oleh Gubernur Olly.
Diakhir acara Pdt Lucky Rumopa menyampaikan terimakasih atas suksesnya kegiatan akbar ini yang ikut dihadiri perwakilan/peserta Pekan Kerukunan Internasional dari Inggris, Amerika, Belgia dan Australia.
Kegiatan penutupan ditandai dengan pemukulan Tetengkoren oleh Gubernur Olly, Wasekjen Asosiasi FKUB Indonesia, Pdt Samuel Luas, Staf Ahli Kemenag RI Albertus Magnus Adiyanto Sumardjono dan Ketua FKUB Sulut Pdt Lucky Rumopa MTh. (*/alfa jobel)