Pertamina dan BPH Migas secara serentak meresmikan 5 titik BBM Satu Harga di Sulawesi (Foto Istimewa) |
INDIMANADO.COM, Bitung - Seperti kita ketahui, Indonesia dikenal sebagai negara kepulauan dan memiliki tantangan distribusi energi tersulit di dunia. Bahkan, masih ada beberapa lokasi di pelosok Indonesia yang hingga saat ini belum merasakan mudahnya mendapatkan akses energi.
Untuk itu, salah satunya agar energi dekat dengan masyarakat, pemerintah mencanangkan program BBM Satu Harga. Dimana pada program BBM Satu Harga ini, Pertamina diberikan mandat untuk menjamin ketersediaan energi terutama ketersediaan BBM di wilayah terluar, terdepan dan tertinggal (3T).
Sebelumnya, wilayah 3T ini merupakan wilayah yang belum terjamah akses energi sama sekali seperti di wilayah lainnya dikarenakan lokasi dengan akses yang sulit.
Di Indonesia, program BBM Satu Harga ini pun dijalankan di wilayah Sulawesi. Sulawesi memiliki karakteristik geografis kepulauan dan beberapa pegunungan sehingga terdapat beberapa daerah yang terisolir dikarenakan akses untuk menuju tempat lainnya terhalang karena medan yang dilalui cukup ekstrem ataupun terpisah cukup jauh dari daratan.
Hal ini tak menyurutkan langkah Pertamina untuk menghadirkan energi di daerah tersebut dengan harga sama seperti yang dinikmati masyarakat di perkotaan.
Pada Selasa (14/12/2021), secara serentak Pertamina dan BPH Migas meresmikan 5 titik BBM Satu Harga di Sulawesi. Acara peresmian dilakukan di 2 lokasi berbeda yaitu peresmian 4 titik BBM Satu Harga di Integrated Terminal Bitung, Kota Bitung, Provinsi Sulawesi Utara dan peresmian 1 titik BBM Satu Harga di SPBU 76.96221 Kecamatan Sumalata, Kabupaten Gorontalo Utara, Provinsi Gorontalo.
Salah satu SPBU yang diresmikan yang berada di Provinsi Sulawesi Utara yaitu SPBU 76.95813 Kecamatan Siau Timur Selatan, Kepulauan Siau Tagulandang Biaro, Provinsi Sulawesi Utara. Sebagaimana kita ketahui, distribusi BBM ke Kepulauan di Sulawesi Utara memiliki tantangan yang cukup berat dengan tantangan distribusi tersendiri.
Dimana pengiriman melalui kapal sangat bergantung dengan kondisi cuaca apalagi di akhir tahun seperti ini curah hujan sangat tinggi.
Penyaluran BBM ke kepulauan Sitaro dan kepulauan sekitarnya itu sendiri normalnya disalurkan bisa mencapai 2 hari, apabila cuaca sedang tidak bagus pengiriman pun dapat melebihi waktu 2 hari. Pengiriman BBM dilakukan dari Integrated Terminal Bitung, dimana kapal yang digunakan harus kapal besar karena distribusi yang sangat menantang mengarungi samudera pasifik.
Kapal besar ini pun dapat mengangkut banyak muatan BBM dalam sekali penyaluran sehingga penyaluran bisa lebih efisien untuk menyalurkan ke SPBU yang berada di kepulauan-kepulauan di bagian utara Sulawesi Utara.
Dengan hadirnya BBM Satu Harga di Kepulauan Sitaro, tentunya memudahkan masyarakat yang rata-rata berprofesi sebagai nelayan dan petani untuk memperoleh BBM. Harga BBM yang didapatkan oleh masyarakat kepulauan pun sama dengan harga di perkotaan sehingga para nelayan dan petani tidak lagi harus jauh mencari BBM ke daerah perkotaan.
Pada kesempatan peresmian 4 SPBU BBM Satu Harga di Integrated Terminal Bitung, turut meresmikan Komite BPH Migas, Saleh Abdurrahman, VP Goverment Assignment PT Pertamina (Persero), Edi Ariawan, Asisten II Setda Provinsi Sulut, Praseno Hadi, Wakil Bupati Sitaro, John Palandung dan Kepala Bappeda dan Litbang Banggai Kepulauan, Muhammad Ari Susanto.
Pada kesempatan terpisah di Gorontalo Utara saat serentak dilakukan peresmian BBM Satu Harga di Sulawesi, Komite BPH Migas, Wahyudi Anas mengatakan pembangunan BBM Satu Harga yang dilaksanakan khususnya di wilayah Sulawesi ini adalah untuk mendekatkan penyediaan BBM Satu Harga yang menyediakan BBM Subsidi pemerintah sampai di masyarakat.
“SPBU BBM Satu Harga ini ditargetkan dibangun di wilayah 3T. Harapan pemerintah melalui program ini adalah agar seluruh masyarakat dapat menikmati harga BBM itu satu harga. Subsidi BBM dari pemerintah saat ini yaitu Bio Solar yang masuk kategori JBT (Jenis Bahan Bakar Tertentu) dengan harga Rp5.150 sama di seluruh Indonesia. Ini agar kita bisa menurunkan dan menstabilkan harga BBM yang sebelum adanya SPBU BBM Satu Harga, BBM mungkin dijual oleh kelompok masyarakat dengan tidak berijin dan tidak sesuai regulasi dengan harga yang tinggi. Maka dengan kondisi ini Pertamina hadir untuk menyiapkan SPBU BBM Satu Harga di wilayah kategori 3T,” ungkapnya.
Anas pun menambahkan target pembangunan SPBU BBM Satu Harga dari tahun 2017 – 2024 di Sulawesi sendiri sebanyak 58 titik. “Semoga dengan mendekatkan akses BBM di masyarakat melalui program BBM Satu Harga ini akan meringankan masyarakat atas beban pembelian BBM yang sebelumnya jauh diatas SPBU bisa sampai Rp10.000 – Rp15.000 per liter atau botolnya. Diharapkan masyarakat lebih efisien memperoleh BBM dan mendukung pergerakan ekonomi di daerah 3T,” pungkasnya.
Sementara itu, Asisten II Setda Provinsi Sulut, Praseno Hadi dalam sambutannya mengatakan pemerintah sangat menyambut gembira dan berterimakasih atas kepedulian dan perhatian dari Kementerian ESDM RI, serta sinergitas dari BPH Migas, Pertamina terhadap progres pembangunan bangsa di daerah melalui program BBM Satu Harga, terlebih khusus kepada masyarakat Sulawesi Utara.
Menurutnya, pembangunan BBM Satu Harga ini adalah wujud dukungan nyata dari Pemerintah Pusat dan stakeholders terkait terhadap daerah Sulawesi Utara dan daerah-daerah kepulauan lainnya di Indonesia. Dimana, pelaksanaan program ini diarahkan untuk menggerakan sektor ekonomi domestik masyarakat dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
“BBM 1 Harga di wilayah Sulawesi Utara, sejak tahun 2017 hingga saat ini berarti sudah ada 7 Penyalur BBM 1 Harga yang sudah beroperasi, dan kesemuanya memberi dampak nyata bagi masyarakat Sulut di Kecamatan Melonguane, Kecamatan Kabaruan, Kecamatan Tagulandang, Kecamatan Miangas, Kecamatan Essang, Kecamatan Nanusa serta saat ini bertambah Kecamatan Siau Timur Selatan. Menjadi sukacita yang luar biasa. Karena itu, sangat diharapkan momentum ini akan menguatkan sinergitas dalam upaya membuat masyarakat di pulau, tetap merasa terlindungi, merasakan keadilan, dapat memenuhi kebutuhan dasarnya, dan dapat menjadi masyarakat yang mandiri,” ujarnya.
BBM Satu Harga, Komitmen Pertamina Hadirkan Pemerataan Energi di Sulawesi
Pada kesempatan terpisah, Executive GM Pertamina Patra Niaga Regional Sulawesi, Agus Dwi Jatmoko mengungkapkan bahwa pembangunan BBM Satu Harga bagian dari komitmen Pertamina mewujudkan keadilan energi serta ketahanan energi di wilayah yang selama ini sulit dijangkau. Capaian seluruh titik lembaga penyalur ini tentu bukan hal yang mudah karena sepanjang tahun ini pandemi masih berlangsung dan kondisi geografis di wilayah yang menjadi target BBM 1 harga semakin menantang.
Agus pun menambahkan sejak tahun 2017 hingga saat ini, sebanyak 31 titik BBM Satu Harga telah beroperasi di wilayah Sulawesi, dimana BBM yang dijual adalah sama dengan harga di SPBU perkotaan dan Pertamina menanggung seluruh biaya distribusi ke SPBU BBM Satu Harga. Khusus untuk tahun ini, tambahan 9 titik BBM Satu Harga menjadi bentuk komitmen Pertamina Patra Niaga agar pemerataan akses energi dapat dirasakan oleh masyarakat.
"Pencapaian pembagunan SPBU BBM Satu Harga ini tentunya tidak terlepas dari dukungan Pemerintah dan koordinasi yang baik dari berbagai pihak mulai BPH Migas, Pemda terkait, Hiswana Migas hingga pengusaha SPBU. Kami berharap pemerataan energi melalui program ini dapat dirasakan manfaatnya oleh masyarakat sehingga roda ekonomi terus bergerak tumbuh khususnya di wilayah 3T yang sebelumnya tidak terjamah atau sulit mendapatkan akses energi," jelas Agus.
Adapun 5 lokasi SPBU BBM Satu Harga di Sulawesi yang diresmikan serentak pada Selasa (14/12) antara lain :
1. SPBU 76.95813 Kecamatan Siau Timur Selatan, Kepulauan Siau Tagulandang Biaro, Provinsi Sulawesi Utara
2. SPBU 76.93318 Kecamatan Wawonii Tenggara, Kabupaten Konawe Kepulauan, Provinsi Sulawesi Tenggara
3. SPBU 76.94809 Kecamatan Bulagi Selatan, Kabupaten Banggai Kepulauan, Provinsi Sulawesi Tengah
4. SPBU 76.94808 Kecamatan Banggai Utara, Kabupaten Banggai Kepulauan, Provinsi Sulawesi Tengah
5. SPBU 76.96221 Kecamatan Sumalata, Kabupaten Gorontalo Utara, Provinsi Gorontalo
Apabila masyarakat membutuhkan informasi seputar layanan BBM dan LPG, masyarakat juga dapat menghubungi layanan konsumen 24 jam melalui Pertamina Call Center 135.
(***/Subhan)