Direktur Marketing Astra Daihatsu Motor, Amelia Tjandra saat konfrensi pers Daihatsu Urban Fest 2022 (Foto: Subhan) |
INDIMANADO.COM, Manado - Industri mobil di Indonesia berkembang cukup pesat dari waktu ke waktu. Tidak hanya perkembangan mobil konvensional, Indonesia juga menjadi salah satu target pasar mobil listrik yang sudah diproduksi sebagai kendaraan dengan energi alternatif.
PT. Astra Daihatsu Motor tidak menutup mata dan terus mengikuti perkembangan terkait ramainya wacana mobil listrik. Namun, sebagai produsen besar di Indonesia dengan pilihan kendaraan kelas low, Daihatsu belum ada rencana untuk mengeluarkan mobil listrik.
Direktur Marketing Astra Daihatsu Motor, Amelia Tjandra mengatakan survei menunjukkan rakyat Indonesia belum siap untuk menerima mobil listrik
"Saya baru diundang jadi salah satu pembicara untuk surveinya SWA. SWA itu mengadakan survei, belum resmi sih, Daihatsu juga mengadakan survei, hasilnya sama, ternyata rakyat Indonesia belum siap untuk menerima mobil listrik," kata Amelia Tjandra saat menghadiri Daihatsu urban fest 2022 di Manado, Minggu (23/1/2022).
Alasannya kata dia, pertama secara harga mobil listrik masih mahal. Disuruh beli dengan harga di atas 500 juta untuk mobil seperti itu buat mereka masih tanda tanya.
"Mendingan beli yang lain, lebih keren gitu," ujar Amelia.
Kedua, infrastruktur atau ekosistem untuk mendukung mobil listrik belum memadai. Kalau mau mengecas dimana, kan tidak semua tempat ada.
"Kalau saya pergi, katakan dari Manado ke Bitung, di Bitung habis, ngecasnya dimana, belum tentu ada. Jadi infrastruktur juga atau ekosistem untuk mendukung ini belum terlalu siap. Jadi masyarakat Indonesia masih tanya-tanya," tuturnya.
Yang ketiga masalah mental. Dengan kondisi di Indonesia yang sering banjir, apakah kalau pakai mobil listrik kesetrum atau tidak. Mental itu yang masih menjadi tanda tanya masyarakat Indonesia.
Oleh karena itu kata dia, kalau melihat data, penjualan mobil listrik di Indonesia masih kecil, memang di dunia juga tidak terlalu besar, tetapi trend ke arah sana sudah terlihat.
"Toyota grup, Daihatsukan di bawah Toyota grup. Pada waktunya kami pasti akan mengeluarkan. Kan itu antara supply dan demand, kalau ada demand, harus kita supply, kalau demandnya tidak ada, mau disupply tidak ada yang beli. Pada waktunya nanti kami akan menyediakan sepanjang memang demandnya sudah keluar," pungkasnya.