Foto Keluarga Pendeta Magritha Dalos MTh dan kelima anak perempuannya. Istimewa |
Seperti pelayanan salah satu hamba yang dipakai Tuhan, Pendeta Magritha Dalos MTh. Sampai saat ini sepeninggalnya suami tercinta dr Berti Tangel, Pendeta Magrita menjadi tulang punggung atau singel parents bagi lima anak perempuannya.
"Sebagai pelayan Tuhan, saya bisa merasakan bagaimana suka duka serta pergumulan yang di rasakan. Apalagi Pendeta Magritha Dalos, sebagai seorang singel parents atau tulang punggung keluarga. Dan itu hanya kemurahan Tuhan serta satu keajaiban," ungkap pendiri Panji Yosua, Ventje Pinontoan.
Menurutnya, dari perjalanan hidup Pendeta Magritha Dalos ada satu keteladanan yang patut di contoh untuk para orang tua. Ini terbukti dimana Pendeta Magritha Dalos mampu mendidik ke-5 anak perempuannya, yakni, dr. Pricillia T Tangel, dipercayakan menjadi Penatua Pemuda Sinode GMIM periode 2018-2022. Lois Merry Tangel SE, adalah Miss Tourism International 2017, Blessy Tangel, Mahasiswa UPH Jurusan HI yang menjadi Noni Sulut 2022, Devona Tangel S.Th yang mengikuti jejak Ibunya untuk menjadi pelayan Tuhan.
Dari keteladanan Pendeta Magritha Dalos, mendidik, mebina dan bahkan menafkai ke-5 anaknya, sehingga anak-anak mampu menjadi teladan. Hal ini menjadi perhatian beberapa Pendeta senior GMIM untuk mempromosikan Pendeta Magritha Dalos, masuk dalam kepengurusan Badan Pekerja Majelis Sinode (BPMS) GMIM.
Salah satunya Pendeta Senior, Johan Manampiring menilai selain keteladanan, Pendeta Magritha Dalos juga mempunyai kematangan dan kedewasaan membangun pelayanan. Terbukti dalam setiap pelayanan, Pendeta Magritha Dalos selalu berhasil.
"Berawal dari tenaga utusan Gereja di Timor Timur, dan kembali ke Manado menjadi Ketua Jemaat Gereja Bukit Moria Winangun, dan pernah menjadi Sekretaris Umum Yayasan Medika GMIM. Dan saat ini menjadi Ketua BPMJ Gereja Stevanus Taman Sari Paniki Bawah Wilayah Mapanget dan semuanya tergolong sukses. Maka dari itu, saya menilai Pendeta Magritha Dalos layak diperhitungkan untuk masuk dalam kepengurusan BPMS GMIM," ungkap Pendeta Johan Manampiring.
Ada hal menarik juga yang diutarakan oleh satu sahabat sewaktu dibangku SMP dari Pendeta Magritha Dalos, Ibu Dora Lintang.
Dora mengatakan bahwa sewaktu SMP Pendeta Magritha Dalos, adalah siswi yang patut diteladani. Pendeta Magritha Dalos adalah seorang anak Petani yang berbakti bagi kedua orang tuanya untuk ber kebun.
"Pendeta Magritha Dalos adalah teman yang sangat unik. Ia merupakan anak yang berbakti. Karena walaupun seorang perempuan, Pendeta Magritha Dalos turut membantu orang tuanya berkebun dan 'Iko bapacol' (ikut mencangkul). Itu dibuktikan, saat Pendeta Magritha Dalos sempat berkebun di lahan salah satu jemaat sewaktu ia menjadi Pendeta Pelayanan di Gereja GMIM SION Winangun," kata Ibu Dora.
Sahabat dekat dari Pendeta Magritha Dalos ini juga menambahkan bahwa bukan hanya itu, Pendeta Magritha Dalos juga disegani oleh teman dan sahabat, selain pintar, beliau sangat berintegritas dalam sikap dan tindakan. Bahkan di SMA , Pendeta Magritha Dalos menjadi Guru pengganti bagi teman-teman sekelas, karena kemampuan kepemimpinan diakui para guru dan sahabat, bahkan kakak-kakak kelas mengakui kelebihan dan talentanya. Begitu Juga dalam pelayanan, sejak SMP sudah bisa memimpin ibadah, sehingga saat SMA sudah menjadi pemimpin pemuda Gereja. (*)