 |
| Ilustrasi/Gambar Merdeka.com |
Akibatnya, luapan sungai masuk hingga menggenangi beberapa rumah penduduk dengan ketinggian air berkisar antara 50 centimeter hingga 1 meter. Banjir ini juga menyebabkan seorang warga bernama Haman Mokodongan (70) ikut terseret arus.
Informasi ini kemudian direspon Komandan Kodim (Dandim) 1303/Bolaang Mongondow (BM) Letkol Inf Raja Gunung Nasution, dengan memerintahkan jajarannya yang berada di wilayah Koramil 1303-10/Poigar dan personil Babinsa untuk melakukan pencarian seorang warga yang terseret banjir tersebut.
“Segera ambil tindakan cepat untuk melakukan upaya pencarian terhadap salah seorang warga yang hilang akibat banjir,” ujar Dandim.
Untuk mempermudah pencarian, Dandim meminta anggotanya untuk berkoordinasi dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Tim SAR, Polsek dan masyarakat setempat. Selain itu, anggotanya juga harus siaga dan bekerjasama dengan aparat desa untuk membantu warga untuk proses evakuasi apabila air semakin tinggi.
“Saya imbau masyarakat yang berada di Desa Nonopan Dua agar tetap waspada dan selalu siap untuk dievakuasi ke tempat yang tidak terdampak banjir,” ujar Letkol Inf Raja Gunung Nasution.
Upaya pencarian di hari pertama tersebut sempat dihentikan pada pukul 17.30 WITA, mengingat hari yang semakin gelap. Operasi pencarian kemudian dilanjutkan keesokan harinya, Senin (21/2/2022), dipimpin Pasi Inteldim 1303/BM, Kapten Czi Sardi O. Mamonto.
Adapun personil yang terlibat berjumlah 62 orang, yang terdiri dari BPBD Bolmong, Basarnas Kotamobagu, Koramil 1303-10/Poigar, Polsek Poigar, Sekcam Poigar dan masyarakat Desa Nonapan Dua. Tim gabungan kemudian melakukan penyisiran di tiga titik, yakni seputaran rumah dengan radius 100 - 200 meter, daerah aliran Sungai Nonapan dan areal perkebunan.
Haman Mokodongan akhirnya ditemukan sekitar pukul 10.45 WITA di areal perkebunan/persawahan yang jaraknya sekitar 1 kilometer dari rumahnya. Namun, korban sudah dalam keadaan meninggal dunia.
Jasad korban sempat dibawa ke Puskesmas Poigar untuk dilakukan proses visum, sebelum dikembalikan ke keluarganya untuk dimakamkan.
Editor: Asrar Yusuf
