Gubernur Olly Dondokambey saat menjadi pembicara dalam General Stadium IPDN Jatinangor. Foto istimewa |
Olly Dondokambey diundang jadi narasumber karena sebagai gubernur, Olly sudah memberikan kontribusi yang baik untuk pertumbuhan ekonomi nasional bersama 2 gubernur lainnya, yakni Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil dan Sumatera Selatan Herman Deru.
Mengangkat tema 'Penguatan Ketahanan Nasional melalui Upaya Percepatan Pemulihan Ekonomi,' Gubernur Olly secara daring meberikan highlite terkait 10 prioritas pembangunan daerah seperti pemulihan ekonomi, digitalisasi informasi, sosial dampak pandemi, pembangunan konektifitas, peningkatan sarana pendidikan, peningkatan solidaritas dan lain sebagainya.
”Program pemerintah di Provinsi Sulut tetap memegang teguh pada misi yang disampaikan sejak pencalonan diantaranya peningkatan kualitas manusia, penguatan ekonomi bertumpu pada industri pertanian, perikanan, pariwisata dan jasa, pembangunan infrastruktur serta mewujudkan pemerintah yang baik dan bersih yang didukung oleh sinergitas antar daerah," ujarnya.
Gubernur Olly mengatakan, semua usaha dan kerja keras tim berhasil membawa ekonomi Sulut tumbuh melebihi capaian Nasional. Program Pemerintah mengacu pada visi misi saat pencalonan. Peningkatan kualitas manusia, penguatan ekonomi industri pertanian, perikanan, pariwisata dan jasa. Kemudian diperkuat dengan pembangunan infrastruktur dengan memperkuat perluasan konektifitas, pembangunan daerah berkelajutan.
"Mewujudkan good goverment and clean goverment serta sinergitas antar pemerintah daerah. Sulut mesti punya strategi agar dilirik pusat apalagi waktu pandemi. Kita jauh dari Jakarta, tapi Puji Tuhan mendapat perhatian luar biasa,” ucapnya.
Awal pandemi Covid-19, kata Olly, sektor perdagangan, transportasi, makan minum dan lainnya menjadi terdampak. Kondisi itu diakuinya menjadi tantangan. Pemerintah kemudian langsung memperkuat sektor kesehatan dengan membangun fasilitas kesehatan seperti Rumah Sakit, Rumah Isolasi Terpadu bagi yang terpapar. Olly meyakini kesehatan masyarakat akan menggerakan perekonomian daerah.
“Kalau masyarakat kita sehat, sudah pasti ekonomi kita juga akan berjalan. Dan itu kami lalukan,” ujarnya.
Lanjut Olly, vaksinasi terus dilakukan dan beberapa daerah telah mencapai target. Hal ini tidak lepas dari kerjasama semua pihak. Disamping itu, Pemerintah Provinsi telah menerbitkan Peraturan Daerah (Perda) Covid-19. Perda ini fokus dan konsisten pada kesehatan.
"Semua warga yang masuk Sulut wajib rapid antigen. Itu semua ditanggung APBD alias gratis,” terangnya.
Program lain yang ikut menopang perekonomian di Sulut yakni "mari ko ba kobong". Program ini kata Olly mendapat disambut antusias para kaum muda. Apalagi program tersebut pemerintah memberi jaminan berupa asuransi apabilah gagal panen.
Bukan hanya sektor pertanian, namun peternakan juga diberlakukan sama. Khusus hasil pertanian bukan hanya dipasarkan di Sulut tapi di eksport ke Jepang, Singapura dan beberapa negara di Asia lainnya.
Sektor perikanan Sulut mengambil pasar luar negeri. Ekspor ikan ke Jepang dilakukan rutin dengan melibatkan PT Garuda Indonesia.
"Ikan-ikan kita ekspor dari Manado ke Narita Jepang. Gunakan pesawat, kita kerjasama dengan PT Garuda Indonesia. Itu rutin. Bahkan permintaannya terus bertambah," tandasnya.
Sektor teknologi, Olly menjelaskan soal digitalisasi informasi yang terus dikembangkan Pemerintah Provinsi melalui Dinas Informasi Komunikasi, Statistik dan Persandian. Pembangunan Digitalisasi Informasi Pedesaan, Pembangunan Digitalisasi Perkotaan dan Pembangunan Digitalisasi Pemerintahan. Program ini membantu semua pihak untuk mengambangkan usaha, kontrol dan keterbukaan informasi terkait pembangunan di Provinsi Sulut.
"Semua bisa kita kontrol lewat aplikasi. Termasuk kerja-kerja pemerintah daerah," pungkasnya.
Stadium General di Jatinangor dihadiri 7.120 orang, baik yang menyaksikan secara langsung maupun yang secara daring di channel youtube Humas IPDN. (*/alfa jobel)