Wagub Sulut, Drs Steven OE Kandouw saat memberikan cendramata kepada Deputi Bidang Pengembangan Bahan Pustaka dan Jasa Informasi Perpusnas RI, Ovi Sofiana. Foto istimewa |
Menurut Kandouw, membaca bagian dari humanisme.
“Melambangkan humanisme. Siapa yang bisa membaca selain kita manusia? Jadi literasi penting. Tingkatkan kualitas SDM dengan budaya membaca,” katanya.
Oleh karenanya, Ia menyayangkan literasi yang tidak masuk prioritas. Tidak dipungkirinya, pemerintah daerah kadang-kadang selalu menomorsekiankan upaya peningkatan literasi.
“Apalagi masalah perpustakaan dan kearsipan ini sangat krusial dalam peningkatan SDM,” ungkapnya.
Ia membeber, sesuai data yang diterima, minat baca masih sangat minim.
“Dari 1.000 orang mungkin hanya satu yang mau membaca. Ini tentunya jadi tantangan bagi pemerintah daerah,” bebernya.
Mantan Ketua DPRD Sulut ini mengaku sangat mendukung dengan adanya bantuan dari PKK menjadi Bunda Literasi. Menurutnya, pola ini akan membuat penetrasi ke masyarakat lebih efektif.
“Manfaatkan, karena anggaran diplot kecil. Libatkan PKK pasti kegiatan-kegiatan di SKPD yang lain akan kita formulasikan,” tuturnya.
Lanjut dia, untuk peningkatan SDM ada baiknya membaca langsung dari perpustakaan.
“Sekarang orang sering diklaim lebih suka baca lewat gadget. Itu salah besar. Perpustakaan satu hal yang sangat menarik. Saya ke mana-mana, cari library,” pungkasnya.
Hadir dalam kegiatan ini di antaranya, Anggota Komisi X DPR RI Vanda Sarundajang, Deputi Bidang Pengembangan Bahan Pustaka dan Jasa Informasi Perpusnas RI, Ovi Sofiana, Sekdaprov Sulut, Asiano Gamy Kawatu, Ketua TP-PKK Ir Rita Maya Tamuntuan, Sekretaris TP-PKK Sulut dr Kartika Devi Tanos, para bupati/wali kota se Sulut dan stakehoder terkait. (*/alfa jobel)