Presiden Joko Widodo bersama Gubernur Sulut Olly Dondokambey dalam upacara prosesi penyatuan tanah dan air Nusantara yang dibawa dari Sulut di titik nol Ibu Kota Nusantara IKN. Foto istimewa |
Tanah dan air saklar itu diserahkan kepada Presiden Jokowi dan nantinya akan disatukan ke dalam Kendi Nusantara.
Dari Sulawesi Utara, Gubernur Olly membawa tanah saklar dari Watu Pinawetengan, Desa Pinabetengan, Kecamatan Tompaso, Kabupaten Minahasa dan Air dari mata air Malimbukan, Desa Kolongan, Kecamatan Kalawat, Kabupaten Minahasa. Tanah diisi di dalam kendi sedang dan air diisi di bambu (bulu) sedang itu diterima Presiden Jokowi.
"Bersama Presiden Joko Widodo dalam upacara prosesi penyatuan tanah dan air Nusantara yang dibawa dari Sulut di titik nol Ibu Kota Nusantara IKN. Saya membawa Tanah dan Air dari Sulawesi Utara yang diisi dalam belanga tanah" dan buluh," tulis Olly di media sosial.
Satu per satu Olly menjelaskan kepada Jokowi tanah dan air yang ia bawa ke IKN baru. Mulai tanah dari Watu Pinawetengan. Itu merupakan tempat para leluhur Minahasa (suku terbesar di Sulawesi Utara) melakukan musyawarah atau berunding mengenai semua masalah yang dihadapi. Selain itu, menjadi tempat untuk membagi wilayah (1000 SM) yang meliputi sub etnis suku Tontembuan, Tombulu, Tonsea, Tolowur, Tonsawang, Pasan, Ponosakan, Bantik dan Siao. Meski telah dibagi 9 sub etnis dan memiliki bahasa masing-masing, namun tetap bersatu dalam adat dan budaya Minaesa.
Sementara, air yang dibawa ke IKN berasal dari Kaki Gunung Klabat yang memiliki ketinggian (1.995 mdpl) dan menjadi Gunung tertinggi di Provinsi Sulut. Mata air dari Gunung Klabat memberikan manfaat yang sangat besar bagi masyarakat, baik sebagai sumber air bersih, sumber air untuk mengaliri lahan pertanian masyarakat maupun untuk budidaya perikanan.
Pada saat Purnama sumber mata air terasa hangat dan diyakini memberi kehangatan bagi masyarakat yang menggunakannya pada malam hari.
Selain Gubernur Olly, sejumlah pejabat tampak hadir dalam prosesi tersebut diantaranya Menteri BUMN Erick Thohir, Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono.
Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya Bakar, Menteri PPN/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Kepala Otorita IKN Bambang Susantono, dan Wakil Kepala Otorita IKN Dhony Rahajoe.
Selain itu hadir Ketua MPR Bambang Soesatyo dan Sultan Kutai Kartanegara Ing Martadipura XXI, Sultan Adji Muhammad Arifin. (**/alfa jobel)