 |
| Foto istimewa |
Melalui agenda kuliah umum yang bertema 'Mahasiswa Dalam Menjaga Persatuan dan Kesatuan Bangsa,' Jenderal Dudung mengingatkan mahasiswa untuk memanfaatkan kemajuan teknologi digital dengan bijak. Artinya, menjadi mahasiswa yang memiliki intelektual berkualitas.
"Terjadinya inovasi secara fundamental akan mengubah sistem tatanan yang ada ke cara baru yang cenderung menggunakan teknologi dan dunia maya sebagai platform. Terutama menjadikan dunia tanpa batas,” katanya.
Besarnya penggunaan dunia maya dengan didukung jaringan internet, sebut Dudung akan berpengaruh langsung terhadap kehidupan masyarakat dunia pada tatanan global.
"Saat ini, kita sekarang berada di era new post yang diikuti dengan masifnya teknologi informasi dan digital. Salah satu bahaya yang perlu diwaspadai ialah penyebaran hoax atau berita palsu,” kata Dudung.
Pada kesempatan yang sama, Rektor Unsrat yang diwakili oleh Wakil Rektor Bidang Akademik Prof. Dr. Ir. Grevo Gerung M.Sc dalam sambutannya mengurai tentang filisofi Dr. Sam Ratulangi, yakni Sitou Timou Tumou Tou yang artinya manusia hidup untuk memanusiakan orang lain.
"Sehingga menjadi kewajiban mahasiswa Universitas Sam Ratulangi untuk memanusiakan manusia lain melalui pendidikan,” tegasnya. (**/ajl)
