Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Manado, Franky Porawouw. |
Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Manado, Franky Porawouw saat dijumpai di Kantor DLH, Senin (30/5/2022) menjelaskan, Pohon Tabebuya ini terdiri dari beberapa warna, antara lain; merah, kuning, putih dan merah muda.
Sementara untuk jarak tanam, 10 meter atau disesuaikan dengan kondisi lapangan. Hal ini dimaksud agar tidak mengganggu fasilitas pejalan kaki, baik itu drainase maupun trotoar.
Pohon Tabebuya bermekaran di jalan protokol Kota Surabaya. Dok. Pemkot Surabaya |
Franky Porawouw juga menambahkan, awal pengerjaan ini akan diawali dengan menebang pohon-pohon yang ada di Kota Manado, karena mengingat pohon-pohon yang ada sekarang sudah kurang lebih 15 tahun, menurutnya ini beresiko dan berpotensi untuk patah atau roboh. Hal itu akan mengganggu fasilitas drainase dan trotoar, sehingga program kedepan melakukan peremajaan penanaman pohon Tabebuya.
"Jadi dipersiapkan kedepan sudah ada 2500 pohon. Perencanaan kedepan sekitar 5 ribuan akan disebarkan di Kota Manado," ujarnya.
Untuk lokasi penanaman, menurut Porawouw, akan dilakukan sepanjang jalan protokol, dari Bandara Sam Ratulangi sampai Malalayang, dan dari Winangun sampai Pandu. (Alfa Langkai)
"Jadi dipersiapkan kedepan sudah ada 2500 pohon. Perencanaan kedepan sekitar 5 ribuan akan disebarkan di Kota Manado," ujarnya.
Untuk lokasi penanaman, menurut Porawouw, akan dilakukan sepanjang jalan protokol, dari Bandara Sam Ratulangi sampai Malalayang, dan dari Winangun sampai Pandu. (Alfa Langkai)