Rapat Paripurna: Gubernur Olly dan Wagub Kandouw Dengarkan Pidato Kenegaraan Presiden RI Rapat Paripurna: Gubernur Olly dan Wagub Kandouw Dengarkan Pidato Kenegaraan Presiden RI - Media Independen

Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Rapat Paripurna: Gubernur Olly dan Wagub Kandouw Dengarkan Pidato Kenegaraan Presiden RI

16 August 2022 | 20:50 WIB Last Updated 2022-08-16T12:50:42Z
Gubernur Sulut Olly Dondokambey dan Wakil Gubernur Steven Kandouw saat mengikuti Rapat Paripurna DPRD Sulut mendengarkan Pidato Kenegaraan Presiden RI Joko Widodo secara virtual.


MANADO, (indimanado.com) - Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) menggelar rapat paripurna mendengarkan pidato kenegaraan Presiden Republik Indonesia Joko Widodo, Selasa (16/8/2022).

Rapat itu dibuka Ketua DPRD Sulut, Fransiscus Andi Silangen didampingi Wakil Ketua Billy Lombok dan James Arthur Kojongian, dihadiri Gubernur Sulut Olly Dondokambey dan Wakil Gubernur Steven Kandouw.

Sementara saat mendengarkan acara kenegaraan live melalui tampilan layar, tampak Ketua MPR Bambang Soesatyo membuka Sidang Tahunan MPR dan Pidato Kenegaraan Presiden. Dilanjut, sambutan Sidang Bersama DPR dan DPD RI oleh Ketua DPR, Puan Maharani.

Puan Maharani berharap Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara bisa menjadi penggerak ekonomi Indonesia di masa depan.

Puan menjelaskan, agenda strategis nasional ke depan lainnya adalah Pembangunan Ibu Kota Nusantara sebagaimana yang telah diamanatkan oleh UU No 3 Tahun 2022 tentang Ibu Kota Negara.

“DPR RI telah memberikan dukungan untuk Pembangunan Ibu Kota Negara. Ibu Kota Negara, Nusantara, diharapkan dapat menjadi penggerak ekonomi Indonesia di masa depan, menjadi simbol identitas nasional, dan menjadi kota dunia ideal yang dapat menjadi acuan dunia,” ujar Puan.

Menurutnya, keberhasilan Pembangunan Ibu Kota Negara, selain membutuhkan perencanaan dan manajemen sumber daya yang baik, juga sangat ditentukan oleh dukungan dari seluruh pemangku kepentingan dan seluruh anak bangsa.


Presiden Joko Widodo menyampaikan pidato kenegaraannya.

Dalam pidatonya, Jokowi membahas beberapa hal yang krusial, seperti kondisi ekonomi, capaian vaksinasi, Ibu Kota Negara (IKN), dan banyak poin penting lainnya.

Jokowi menyampaikan bahwa Indonesia berhasil menghadapi krisis global pandemi Covid-19.

“Termasuk lima besar negara dengan vaksinasi terbanyak di dunia, dengan 432 juta dosis vaksin telah disuntikkan,” ungkap Jokowi.

Soal ekonomi, ia mengatakan ekonomi mulai bertumbuh. Ia menilai perkembangan ekonomi Indonesia cukup baik di tengah fundamental ekonomi dunia yang bergejolak.

Indonesia berhasil mengendalikan inflasi di kisaran 4,9 persen. Angka ini jauh di bawah rata-rata inflasi ASEAN yang berkisar sekitar 7 persen, serta jauh di bawah negara maju yang berada di sekitar 9 persen.

Menurut Jokowi, sampai dengan pertengahan tahun 2022 ini, kondisi APBN surplus Rp 106 triliun. Oleh karena itu, pemerintah mampu memberikan subsidi BBM, LPG, dan listrik sebesar Rp 502 triliun pada 2022. Cara ini agar BBM di masyarakat tak melambung tinggi.

Ekonomi Indonesia tumbuh positif di 5,44 persen pada kuartal kedua tahun 2022. Neraca perdagangan juga surplus selama 27 bulan berturut-turut. Pada semester 1 2022 surplus berkisar Rp 364 triliun.

Indonesia memiliki kekuatan sumber daya alam (SDA) yang melimpah. Sumber daya tersebut menurutnya akan menjadi kekuatan yang besar jika dikelola dengan bijak dan berkelanjutan.

“Syaratnya satu, harus dihilirkan dan diindustrikan di dalam negeri, agar nilai tambahnya bisa maksimal untuk kepentingan nasional,” ungkapnya.

Jika itu dilakukan, maka akan membuka lapangan kerja, meningkatkan ekspor, menghasilkan devisa, meningkatkan pendapatan negara, dan mendongkrak pertumbuhan ekonomi.

Jokowi mengatakan, kepercayaan internasional saat ini meningkat tajam. Hal ini terlihat dari diterimanya Indonesia oleh Rusia dan Ukraina sebagai jembatan perdamaian.

Selain itu, Indonesia juga dipercaya PBB sebagai Champions dari Global Crisis Response Group untuk penanganan krisis global, Presiden G20 pada tahun 2022, serta tahun depan, menjadi Ketua ASEAN.

“Artinya, kita berada di puncak kepemimpinan global dan memperoleh kesempatan besar untuk membangun kerja sama internasional,” kata Jokowi.

Tak kala penting, Jokowi mengatakan ekonomi Indonesia tumbuh merata berkat hilirisasi dan manufaktur di dalam negeri. Dengan pertumbuhan investasi meningkat tajam sebanyak 52 persen di antaranya berada di luar Jawa.

“Artinya, ekonomi kita bukan hanya tumbuh pesat, tetapi juga tumbuh merata, menuju pembangunan yang Indonesia Sentris,” ungkapnya.

Hilirisasi dan industrialisasi SDA, menurutnya harus terus dilakukan, seperti nikel yang berhasil meningkatkan ekspor besi baja 18 kali lipat. Di mana pada akhir 2022 diharapkan bisa mencapai Rp 440 triliun hanya dari nikel saja.

Pemerintah juga akan mendorong hilirisasi bauksit, tembaga dan timah.

Kawasan industri hijau di Kalimantan Utara akan menjadi Green Industrial Park terbesar di dunia.

Pada kesempatan itu, Jokowi juga menyebut bahwa Indonesia dalam tiga tahun terakhir tak lagi impor beras.

Ia menyebut pembangunan bendungan dan irigasi telah mendukung peningkatan produktivitas nasional.

“Kita baru saja memperoleh penghargaan dari International Rice Research Institute karena kita dinilai mampu mencapai sistem ketahanan pangan dan swasembada beras sejak tahun 2019,” ucapnya.

Menurut Jokowi, pemberantasan korupsi masih terus menjadi prioritas utama pemerintahannya.

Ia menyebut, korupsi besar di Jiwasraya, ASABRI, dan Garuda telah berhasil dibongkar dan saat ini tengah dilakukan pembenahan total.

Penyelamatan aset negara, seperti BLBI terus dikejar dan telah menunjukkan hasil.

Jokowi menekankan bahwa reforma agraria, perhutanan sosial dan sertifikasi tanah akan terus dilanjutkan.

Selain itu, bantuan sosial (bansos) juga dilanjutkan dengan sinergi yang lebih baik.

Program pelatihan dan bantuan untuk para pekerja juga akan ditingkatkan dengan program diharapkan menjangkau nelayan, petani, buruh, pekerja informal, dan penyandang difabel.

Poin selanjutnya Jokowi membahas mengenai UMKM yang harus terus didukung agar bisa segera naik kelas.

Selain itu berbagai bantuan pendanaan murah juga terus dilanjutkan.

Kewajiban APBN, APBD dan BUMN untuk membeli produk dalam negeri juga terus didisiplinkan.

Jokowi berpesan agar pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) dijaga keberlanjutannya.

Ia menekankan bahwa IKN bukan hanya untuk ASN, namun juga inovator dan wirausahawan.

Selain itu, bukan hanya berisi kantor pemerintah, namun menurutnya juga motor penggerak bagi ekonomi baru.

“Kawasan Inti Pusat Pemerintahan memang dibangun oleh APBN, tetapi selebihnya, 80% investasi swasta diundang untuk berpartisipasi,” katanya.

Jokowi menyampaikan tahapan pemilu sedang dipersiapkan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU)sehingga harus didukung sepenuhnya.

Ia mengingatkan agar jangan ada lagi politisasi agama, dan polarisasi sosial.

Jokowi berpesan demokrasi harus semakin dewasa dan konsolidasi nasional diperkuat.

Dalam pidato tersebut Jokowi mengatakan dirinya menghargai upaya MPR mendorong pengamalan Pancasila.

Menurutnya Ia juga menghargai upaya MPR untuk mengkaji substansi dan bentuk hukum Pokok-Pokok Haluan Negara, serta menggagas kerja sama internasional dalam mengatasi permasalahan global. (Dwi/ajl)













CLOSE ADS
CLOSE ADS
close