“Jadi Mapalus itu bekerja bersama-sama. Tentunya ini merupakan dukungan dari semua pihak, mulai dari Forkopimda, aparat TNI-Polri, FKUB, hingga perbankan, sehingga setiap bantuan-bantuan terkait program pengendalian inflasi bisa berjalan dengan baik,” beber Gubernur Olly saat menghadiri Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan Sulawesi, Maluku dan Papua (GNPIP Sulampua) Tahun 2022 yang digelar Bank Indonesia (BI) di Hotel Sintesa Peninsula Manado, Senin (3/10/2022).
“Untuk itu, Saya yakin pertumbuhan ekonomi kita di akhir tahun ini bisa mencapai angka 6%. Tanda-tandanya bisa kita lihat, saat sektor pariwisata drop dihantam pandemi Covid-19, kita masih bertahan di 5,93%. Mulai Agustus sampai akhir September pariwisata kita mulai pulih, sehingga Saya yakin angka 6% bisa dicapai,” sambungnya.
Pada kesempatan itu, Gubernur Olly juga menyampaikan apresiasi kepada BI yang telah memilih Sulawesi Utara, khususnya Kota Manado sebagai tuan rumah penyelenggaraan GNPIP Sulampua tahun ini.
“Ini menjadi sesuatu yang baik sehingga kita sangat berterima kasih karena dampaknya, dan banyak juga orang yang datang ke Sulut sehingga ekonomi juga berkembang dengan baik,” ujar Gubernur Olly.
Selanjutnya ia menjelaskan, dalam rangka menjaga inflasi, perlu dipahami dengan baik bahwa Wilayah Timur Indonesia memang perlu diberi perhatian khusus, mengingat kendala transportasi dan akomodasi yang terjadi selama ini.
“Tapi puji syukur karena Pak Presiden dalam rangka membangun Indonesia dari Sabang sampai Merauke, sudah mulai dari Timur ke Barat. Kalau dulu selalu (dari) Sabang sampai Merauke, sekarang sudah dari Timur ke Barat,” kata Gubernur.
“Sudah mengikuti alam, matahari terbit dari Timur ke Barat, jadi pembangunan pasti akan berjalan dengan baik,” sambungnya.
Ia pun mengungkapkan, pencanangan GNPIP merupakan salah satu bentuk komitmen bersama dalam upaya menjaga kestabilan inflasi komoditas pangan sesuai arahan Presiden RI Joko Widodo dalam Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Pengendalian Inflasi 2022.
“Presiden mengarahkan, perlunya mengedepankan sinergi dan komitmen bersama antara Tim Pengendalian Inflasi Pusat dan Daerah (TPIP dan TPID) dalam pengendalian inflasi serta memperkuat koordinasi antara pusat dan daerah,” terangnya.
Menurutnya, hal ini mencermati peningkatan resiko inflasi di tengah pemulihan ekonomi yang sedang berlangsung di setiap daerah, yang dampak tentu mengarah kepada peningkatan kemiskinan.
“Apalagi kalau kita nonton berita dunia, inflasi di sejumlah negara-negara besar sudah hampir 10%. Kita bersyukur, di Indonesia rata-rata masih 4%, sementara Sulut belum sampai 4% inflasinya,” tandasnya.
Usai sambutannya, Gubernur Olly Dondokambey kemudian melakukan launching Pasar Bersehati Digital bersama Direktur BI Aida Budiman, dengan disaksikan jajaran Forkopimda Sulut, para Bupati/Walikota se-Sulut, Kepala Perwakilan BI Sulut, serta stakeholder terkait. (ajl)