Rektor Unsrat Prof Dr Ir Ellen Kumaat MSc DEA. Istimewa |
“Untuk hak cipta ada 267 judul. Ini luar biasa,” kata Kindangen pada seminar Penguatan Pelayanan Publik Kekayaan Intelektual, di Rektorat Unsrat, Selasa (15/11/2022).
Tahun 2021, Unsrat juga mendapat penghargaan sebagai institusi pengusul terbanyak se Sulawesi.
“Waktu itu Paten usulan Unsrat 128 judul, dan hak cipta 299 judul. Dibanding tahun 2020, pesatnya mulai 2021 ada kenaikan,” terangnya.
Menurut Kindangen, dari segi perlindungan ekosistem kita berjalan baik, dan akan dikembangkan lagi.
Rektor Unsrat Prof Dr Ir Ellen Kumaat MSc DEA menambahkan, pihaknya mengalokasikan Rp26 miliar untuk riset dosen.
“Jadi butuh perlindungan secara hukum soal hak kekayaan intelektual,” tuturnya.
“Sampai 2022 sudah 420 paten dan paten sederhana,” sambungnya.
Rektor menjelaskan tahun 2020, posisi Unsrat urutan enam pendaftar paten terbanyak se Indonesia.
Kemudian 2021, naik satu level menjadi posisi lima. “Saya harap 2022 ini juga posisi bisa naik,” imbau Rektor.
Hasil jumlah penelitian akademisi Unsrat memang naik dalam tiga tahun terakhir.
Kenaikan terjadi setelah Unsrat membentuk Pusat Hak Kekayaan Intelektual (HKI) tahun 2019.
Awalnya baru memiliki 11 paten sebelum berdiri Pusat HKL di Unsrat.
Rangking Unsrat sendiri mendekati Universitas Gajah Mada (UGM) Jogjakarta di peringkat pertama yang mencapai 900an.
Untuk itu, Unsrat menggandeng WIPO (World Intelektual Property Organization) yang difasilitasi Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual (DJKI) Kemenkumham RI.
Saat ini jumlah paten Unsrat telah mendapatkan 33 sertifikat dari total 420 paten dan paten sederhana yang didaftarkan.
“Kami berterima kasih atas pendampingan Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual (DJKI) Kemenkumham RI,” tutur Kumaat. (*/ajl)