Salah satu foto postingan akun bernama Mawar Hiram di medsos facebook grup Lembe Turah Grup. (Foto istimewa) |
Dalam postingan akun bernama Mawar Hiram pada Rabu (07/12/2022) di medsos facebook grup Lembe Turah Grup, disebutkan oknum polisi bernama Kombes Pol Nasriadi bertugas di dirsus Polda Sulut diduga telah melakukan pemerasan para pengusaha tambang Pertambangan Emas Tanpa Izin (PETI).
Disebutkan juga, akun bernama Mawar Hiram di medsos facebook grup Lembe Turah Grup, oknum polisi itu jadi beking BBM ilegal dan bermain 86 kasus sehingga meraup uang milyaran rupiah.
Menanggapi postingan tersebut, Aktivis anti Korupsi Sulut, Hendra Jacob mengatakan, benar tidaknya, akun palsu atau asli, mabes polri harus menyelidiki.
"Masalah ini harus ditindak lanjuti oleh mabes polri. Ingat saat ini polisi sedang berusaha mengembalikan kepercayaan publik pasca kasus sambo yang diduga terlibat komsorsium judi online dan pembuhuhan brig josua," kata Hendra, Rabu (07/12/2022) media ini.
Pak Kapolri lanjut Hendra, harus bertindak agresif memberi perintah kepada kadiv propam untuk turun lidik informasi tersebut. Pasalanya saat ini aktifitas tambang ilegal di wilayah hukum polda sulut masih saja bergeliat meski sudah ada perintah Kapolri untuk menindak tegas pelaku ilegal meaning.
"Kecurigaan publik dan masyarakat atas berjalanya aktifitas ilegal tersebut diartikan mereka mendapat restu dari dirsus dan diduga segala sesuatunya pasti ujung ujungnya adalah uang setoran ke aparat yg memiliki wewenang seperti yang bersangkutan," kata Hendra.
Dia menjelaskan, artinya kalau mau polri itu bersih, sekecil apapun informasi adanya permainnan oknjm harus di tindak lanjuti. Kami mendukung pak kapolri untuk bersih bersih internal oleh karenanya kami meminta Polri untuk membuka diri apabila ada informasi mengenai kasus-kasus yang dimainkan oleh oknum oknum yang memanfaatkan jabatanya untuk memperkaya diri.
"Saya yakin Kapolri Jenderal Listyo Sigit masih bersemangat untuk membenahi institusi di tengah terpaan badai saat ini, dan saya mengapresiasi itu dan mendukung penuh langkah pak kapolri dan saya siap jadi garda terdepan memberikan informasi serta menjadi kontrol sosial atas kinerja polri di daerah dan kewilayahan lebih khsususnya di wilayah hukum polda sulut," tutup Hendra.
Perlu diketahui, dalam postingan akun bernama Mawar Hiram di medsos facebook grup Lembe Turah Grup menuliskan Pak kapolri, tolong copot dirsus Polda Sulut karena dia itu perampok saya ulangi Kombes pol nasriadi itu perampok.
Dilanjutkan lagi dalam tulisanya, Tokoh emas Bobi, toko emas logam mantap di tangkap dan di peras karna alasan membeli emas ilegal, setelah itu di peras milyaran rupiah. Hal ini sudah berulangkali dilakukanya.
Perbuatan Kombes pol nasriadi selaku dirsus Polda Sulut ini sangat mencoreng nama institusi polri di tengah musibah yang di alami saat ini.
Sampai kapan polri memelihara oknum oknum buas yang selalu memanfaatkan jabatannya untuk memperkaya diri sendiri dengan memeras masyarakat?.
Silahkan pak kapolri turunkan Tim divpropam polri untuk menyelidiki pemerasan sejumlah pengusaha pembeli emas di wilayah hukum Polda Sulut yang di lakukan oleh Kombes pol nasriadi selaku dirsus.
Disampaikan juga kepada pak kapolri bahwa Kombes pol nasriadi ini jadi beking tambang ilegal BBM ilegal dan bermain 86 kasus yang kira kira jika di hitung secara perkiraan dia meraup uang milyaran rupiah setiap bulanya.
Pertanyaan apakah polisi ini memelihara oknum pemeras dan biadab seperti Kombes pol nasriadi ini?.
Saat dikonfirmasi, Kombes Pol Nasriadi melalui via whatsapp nomor 081367467XXX. Nasriadi menjelaskan, Itu berita bohong semua.
"Itu berita bohong semua dan muncul setelah hendra jacop jadi DPO kss cyber dan dia hub media untuk naikan berita tersebut, indikasinya kita sudah tau siapa yang buat," tutupnya. (Ndo)