AMURANG, Indimanado.com - BP2MI Sulawesi Utara melaksanakan sosialisasi di Kelurahan Rumoong Bawah Kecamatan Amurang Barat Kabupaten Minahasa Selatan. Acara ini menghadirkan 260 peserta yang terdiri dari perangkat desa dan masyarakat umum, kamis (15/12/22).
Acara sosialisasi ini juga turut mengundang Ketua Komisi IX DPR RI Felly Runtuwene sebagai narasumber serta Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Minahasa Selatan serta kepala BP2MI Sulawesi Utara Hendra Makalalag.
Kepala BP2MI Sulawesi Utara, Hendra Makalalag menyambut baik kesempatan sosialisasi ini.
“Acara hari ini merupakan kesempatan yang sangat baik bagi kami selaku pemerintah untuk menginformasikan peluang kerja ke luar negeri secara prosedural. Di kesempatan sosialisasi kali ini kami ingin menjabarkan secara jelas mengenai prosedur kerja ke luar negeri serta bentuk pelindungan secara menyeluruh kepada PMI sebagai warga VVIP. Kami sampaikan kepada masyarakat Sulawesi Utara khususnya Minahasa Selatan agar bisa tertarik dan berminat kerja ke luar negeri. Selama ini mungkin masyarakat hanya mendengar sekilas mengenai kerja keluar negeri sehingga informasi yang didapat hanya sedikit. Jadinya kami berikan semua infonya hari ini agar jelas,” ungkap Hendra.
Lebih lanjut lagi dia menyebutkan bahwa peluang kerja ke luar negeri adalah salah satu cara yang efektif untuk membantu pemerintah daerah mengurangi pengangguran.
“Saat ini angka pengangguran Sulawesi Utara cukup tinggi. Kurang lebih 70 ribuan jiwa kini tidak memiliki pekerjaan. Untuk itu peluang kerja ke luar negeri seperti ke Jepang, Jerman, Polandia, Korea Selatan dan masih banyak lagi adalah peluang yang sangat baik untuk dimanfaatkan,” tuturnya.
Dia juga menambahkan bahwa gaji yang akan didapat ketika bekerja sebagai pekerja migran juga sangat menggiurkan.
“Contohnya gaji sebagai Care Worker di Jepang gajinya mulai dari Rp 20 jutaan/bulan, ataupun gaji sebagai pekerja manufaktur di Korea Selatan juga sangat tinggi yaitu mulai dari 25 jutaan/bulan. Sangat besar sekali untuk ukuran gaji orang Indonesia,” jelasnya seraya menambahkan, dengan penghasilan sebesar itu, kami harapkan para pekerja migran asal Sulawesi Utara khususnya Minahasa Selatan dapat mensejahterakan keluarganya di Indonesia.
"Membantu pemerintah daerah mengurangi pengangguran, serta dapat membangun daerahnya masing-masing lewat remitansi yang dikirimkan setiap bulannya,” tutup Makalalag. (Dwi)