MITRA, Indimanado.com - Dugaan melukai karyawan sendiri bernama Marthen Wowor oleh Direktur PT Bangkit Limpoga Jaya (BLJ), di Kantor PT BLJ pekan lalu, tepatnya, Kamis (9/2/2023), dibantah Direktur Noerhalim.
Direktur pusat PT BLJ sendiri, Dede Thjin didampingi Direktur Nurhalim, Widi Saylendra, Tim Legal dan Inggrit S Bawias saat jumpa pers, Selasa (14/2/2023) di Rumah Makan Kifran Ratahan menjelaskan, tidak ada yang namanya pemukulan atau melukai karyawan.
"Kondisinya pada malam itu, kami sedang makan malam dan saat itu pak Marthen juga ikut disana, dan pak Marthen dengan pak Direktur tidak ada masalah. Keadaan malam itu pak Marthen sudah dalam keadaan mabuk, informasi yang kami dapatkan bapak Marthen itu sudah mabuk dari acara lain, katanya ada acara kedukaan dan minum disana. Kondisinya pak Marthen sudah tertidur, dan disuruh pulang aja, karena pada malam itu ada juga Direksi lain disana, dan makan malam itu sudah mau selesai, namun Kondisinya pak Marthen masih ingin bergabung, kemudian cers botol, dan botol pak Noerhalim pecah, dan kemudian pak Noerhalim ambil botol baru lagi. Jadi pada malam itu tidak ada yang melukai," ucap Inggrid S Bawias salah satu direksi perusahaan, diiyakan Widi Syaleindra.
Lanjutnya, justru yang menjadi korban itu adalah pak Noerhalim.
"Bahwa Insiden yang terjadi di Basecamp PT. Bangkit Limpoga Jaya pada hari Kamis tanggal 09 Februari 2023, (beberapa waktu kemarin) tidak sesuai fakta. Sebab justru para Direksi yang saat itu tengah makan malam dan bersantai dengan para karyawan lainnya menjadi korban penyerangan kelompok massa, yang dikoordinir oleh oknum yang diketahui berinisial MW yang dimandatkan perusahaan sebagai kepala security," tambah Inggrid, saat mendampingi Direktur.
Sangat disayangkan keduanya, bahwa saat itu penyerangan sekelompok masa membawa jenis senjata tajam (Sajam) dan kayu, yang menyebabkan hancurnya base camp perusahaan dan melukai direktur Noerhalim. Tak hanya itu, dalam aksi tersebut direktur mendapat ancaman.
Tidak terima dengan insiden tersebut, akhirnya Direktur Noerhalim telah melaporkan
permasalahan ini kepada pihak berwajib dalam hal ini Polres Minahasa Tenggara dan saat ini sedang berproses.
"Kami sudah melaporkan kejadian ini ke pihak Polres dan untuk penanganan hukumnya kami serahkan sepenuhnya ke pihak Polres. Sebab ini sudah menjadi kejadian yang luar biasa karena sudah ada pengrusakan fasilitas/aset perusahaan bahkan ada korban jiwa," jelas Bawias.
BLJ menduga insiden tersebut ada yang Menunggangi.
Karena ini sudah diranah hukum, makka pihak PT. BLJ menduga insiden yang terjadi di perusahaan tersebut telah ditunggangi oleh sekelompok pihak-pihak yang tidak bertanggungjawab dalam membangun opini publik.
"Melalui media-media online yang tidak benar dan tidak sesuai dengan fakta hukum. Sehingga kami
perusahaan akan terus menyampaikan informasi-informasi yang benar untuk menepis isu-isu
yang tidak benar tentang Perusahaan PT. Bangkit Limpoga Jaya sebagai Perusahaan Pemodalan Asing, yang tentunya memiliki legalitas yang benar serta beritegritas dalam menjalankan usaha pertambangan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan di Indonesia," ujar Bawias sembari menambahkan perusahan PT. BLJ adalah perusahaan yang serius yang membawa visi dan misi yang jelas serta
program-program khusus untuk kesejahetraan masyarakat di Kecamatan Ratatotok.
"Jadi kalau ada yang bilang bukan perusahaan yang jelas. Justru itu yang kami sudah sosialisasikan ke masyarakat maupun pemerintah desa. Dan kami pastinya bekerja sesuai dengan mekanisme dan prosedur yang ada. Perusahaan kami tidak menjalankan aktifitas tanpa adanya legalitas dari pemerintah. Sebab pemerintah juga memonitoring aktifitas perusahaan ini," tukas Bawias didampingi Widy dan Tim Legal. (Billy)