MITRA, Indimanado.com - Munculnya petisi dari karyawan PT Hakian Wellem Rumansi (HWR), Side Ratatotok, Kabupaten Minahasa Tenggara (Mitra) menjadi perhatian publik.
Berikut isi petisi tersebut.
1. Tidak akan melakukan pengurangan karyawan PT HWR saat ini
2. Tidak memperkerjakan tenaga kerja asing yang tidak jelas legalitas dan kapasitas ilmu yang dimiliki tenaga kerja tersebut
3. Sistem pengupahan dikembalikan ke pengaturan awal
4. Tunjangan BPJS segera diselesaikan
5. Seluru karyawan tidak akan beraktivitas/bekerja, selama tuntutan belum diselesaikan manajeman PT HWR
Menurut salah satu sumber yang enggan menyebutkan namanya bahwa saat ini ada tenaga kerja asing.
"Masuknya malam dan diam-diam tiba-tiba sudah ada di side. Masalah administrasi pekerja saja tidak jelas, diduga hanya visa turis," akunya.
Ia menjelaskan, bahwa sampai saat ini internal perusahaan semakin bermasalah akibat kejadian tersebut.
"Makanya kami karyawan berharap kepada ketua Aliansi untuk membamtu permasalah masyarakat ratatotok yang jadi karyawan," aku sumber.
Sementara itu ketua aliansi masyarakat lingkar tambang (AMALITRA) Valdy Suak mengatakan, siap pasang badan untuk kepentingan karyawan yang notabene masyarakat ratatotok.
"Jika kejadian itu benar, cara halus pun sudah bisa kita tempu lewat jalu undang-undang ketenaga kerjaan. Untuk cara lain, saya bisa ajak masyarakat turun demo, menuntut kewajiban perusahaan baik pada karyawan maupun kepada masyarakat, serta beberapa legalitas perlu dibuktikan, dan saya siap pasang badan," tegasnya.
Sosok yang dikenal tidak punya rasa takut untuk kepentingan masyarakat ini menambakan, bahwa hal yang haru dilalakukan adalah peningkatan hasil produksi bukan PHK.
"Kalau produksi bagus dan lancar PHK tidak seharusnya terjadi. Ini mau pakai tenaga kerja yang kerjanya saja saya sudah tau. Itu kan orang asing sudah lama disini, dan kerjanya juga belum ada pembuktian," bebernya.
Ia menjelaskan, menerima satu orang asing dan melakukan PHK ratusan orang akan menjadi langka fatal perusahaan.
"Saya tidak mengancam, tapi kalau sampai itu terjadi, saya akan berjuang sampai titik darah penghabisan untuk masyarakat Ratatotok," jelasnya.
Secara penilaian menurutnya, banyak posisi strategis perusahaan yang diisi oleh orang luar Ratatotok.
"Sehingga terjadi kesenjangan, sampai sekelas HRD saja harus orang luar. Padahal SDM Ratatotok sudah mempuni, kalau program csr dan ppm belum jalan, setidaknya pekerja itu maksimalkan orang kampung selama memenuhi skil, kecuali tidak memenuhi skil silakan cari di luar," tutupnya. (Billy)