Seminar Olah Raga bertema tentang Kesehatan Olah Raga dan Tidur Sedunia yang berlangsung Sabtu 18 Maret di Gedung Youth Center di Kawasan Mega Mas Manado. (Foto: Indimanado.com/Dwi) |
MANADO, Indimanado.com - Dalam rangka hari Tidur Internasional yang jatuh pada tanggal 17 Maret 2023 KONI (Komite Nasional Indonesia) Manado mengelar Seminar Olah Raga bertema tentang Kesehatan Olah Raga dan Tidur Sedunia yang berlangsung Sabtu 18 Maret di Gedung Youth Center di Kawasan Mega Mas Manado menghadirkan pembicara dr Christopher Lampah, Sp.K.F.R.
Tidur ialah aktivitas pasif yang sangat penting bagi kesehatan fisik dan mental manusia.
Jutaan manusia di dunia belum bisa tidur cukup atau menderita berbagai masalah tidur.
Total waktu tidur yang dibutuhkan manusia memliki perbedaan dari faktor umur. Berikut ialah kebutuhan tidur manusia tergantung umur:
Bayi butuh tidur ± 16 jam per hariRemaja butuh tidur ± 9 jam per hariDewasa butuh tidur ± 7-8 jam per hari
"Kekurangan waktu tidur seseorang akan meningkat sesuai kekurangan waktu tidurnya pada hari-hari sebelumnya sehingga tidur yang kurang menciptakan “utang tidur” pada hari-hari berikutnya.
Pada akhirnya, tubuh secara alami akan menuntut agar utang tidur tersebut dilunasi.Berikut adalah efek jika manusia kekurangan tidur," ujar dr Christopher Lampah.
Tidur dan performa bisa dibilang sangat berkaitan tergantung cabang olah raga.
Namun secara umum jika mengambil standar internasional kurangnya tidur tidak hanya membuat seseorang menjadi mengantuk, tapi juga mempengaruhi proses perbaikan tubuh.
Perlu Anda ketahui, waktu tidur adalah waktu dimana tubuh memperbaiki dirinya sendiri.
Menurut ketua Panitia Seminar dr Riane Anggraini mengatakan tidur juga dapat berpengaruh terhadap koordinasi antar bagian-bagian tubuh, ketahanan tubuh, kelincahan, dan tenaga. Semuanya ini sangat dibutuhkan seorang atlet.
Atlet menjalani banyak latihan fisik, karenanya seorang atlet membutuhkan waktu tidur yang lebih banyak dari biasanya.
"Kesulitan menjaga mata untuk tetap fokus saat beraktivitas,Tidak bias berhenti menguap, danTidak ingat sudah mengemudi berapa lama.Kekurangan waktu tidur memunculkan konsekuensi atau masalah pada fisik dan mental manusia, antara lain Masalah dalam mengingat (mudah lupa) ,Depresi,Melemahnya sistem kekebalan tubuh sehingga mudah jatuh sakit,Peningkatan persepsi nyeri," pungkas dr Riane Anggraini.
Seminar ini terselenggara berkat kerjasama KONI Manado dan Perdoktin Persatuan Dokter Tidur Indonesia ( Perdoktin). (Dwi)