MITRA, Indimanado.com - Alce Mamahit atau oma Alce, begitu sapaan akrabnya, tangisnya pecah saat bercerita kepada Ketua Forum Persatuan Ratatotok Valdy Suak.
Ia datang bukan tanpa alasan, ia menceritakan bagaimana susahnya ia menjaga kebunnya namun diduga dirusak pihak PLN Mitra.
Ia mengatakan, beberapa bagian tanaman yang selama ini mencukupi biaya hidupnya dirusak saat membuat tiang listrik menuju perusahaan HWR.
"Dulu saya bisa menjual hasil tanaman saya ke pasar, namun beberapa sudah dirusak dan tidak diganti rugi,"
Hal yang semakin memiriskan, hal tersebut tidak diberitahukan pihak PLN kepadanya.
"Tidak ada pemberitahuan, tiba-tiba saat saya ke kebun beberapa tanaman sudah rusak. Saya harap ada ganti rugi," ungkapnya.
Menerima laporan tersebut Valdy Suak langsung melakukan kroscek ke Perusahaan dan pemilik lahan.
"Jadi saat saya cek, ternyata ada yang dibayar ada yang tidak. Dan dari Perusahaan mengatakan, urusan tersebut denga pihak PLN bukan perusahaan," jelasnya.
Ia mengatakan, ada beberapa kebun yang dilalui instalasi atau tiang PLN. Dan ada beberapa merasa keberatan.
"Kalau sesuai undang-undang, setau saya keculi untuk pemanfaatan tenaga listrik untuk publik, ha itu harus direlakan tanaman atau pohon yang ditebang. Tapi kalau kebutuhan untuk perusahaan mungkin harus ada kompensasi," jelasnya.
Ia pun mengaku menunggu etikat baik PLN untuk melakukan klarifikasi.
"Kalau tidak ada niatan baik, saya akan konsultasi hukum. Dan kemungkinan besar akan kita laporkan untuk ditempu jalur hukum," tutupnya. (Billy)