Olly Dondokambey. Foto istimewa |
Di Sulawesi Utara (Sulut), ada 66 persen pemilih kritis yang mendukung partai pemenang Pemilu 2014 dan 2019 tersebut. Partai lainnya hanya di bawah 10 persen.
Ketua DPD PDI Perjuangan Sulut, Olly Dondokambey, mengatakan hasil survei itu merupakan pencapaian yang diraih dengan tidak mudah. Selama ini, sesuai instruksi partai, Olly menegaskan seluruh kader, termasuk jajaran pengurus partai dari anak ranting sampai DPD terus bekerja keras.
“Ini buah dari semua kerja keras kader PDI Perjuangan. Segenap jajaran struktural partai dari DPD, DPC, PAC hingga anak ranting di Sulut, turun langsung ke tengah masyarakat sesuai arahan Ibu Ketum Megawati Soekarnoputri,” tegas Olly menanggapi survei SMRC, Selasa (25/4/2023).
Dengan adanya hasil SMRC, menurut Olly, dalam hari-hari ke depan PDI Perjuangan akan lebih memaksimalkan dan mengoptimalkan peran-peran kerakyatan.
Apalagi, kata dia, PDI Perjuangan sudah mengumumkan Ganjar Pranowo sebagai calon presiden yang akan diusung dalam Pemilihan Presiden 2024.
“Hasil survei saat ini di Sulut akan lebih dari itu, terlebih dalam rangka pemenangan Bung Ganjar Pranowo,” ungkap Olly yang saat pengumuman pencapresan Ganjar Pranowo turut mendampingi Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri.
Olly menyatakan kader-kader PDI Perjuangan tentu bertekad mencetak hattrick kemenangan di Pemilu.
“Kita wajib memenangkan pemilihan legislatif, pemilihan presiden, termasuk pilkada. Ibu Ketum sudah jelas pesannya, rapatkan barisan. Calon presiden dari PDIP sudah ditetapkan, yaitu Bung Ganjar Pranowo,” tutup Bendahara Umum PDI Perjuangan ini.
Sebagai informasi, Direktur Riset SMRC, Deni Irvani, melalui kanal YouTube SMRC TV, 25 April 2023, memaparkan jika pemilu dilaksanakan saat survei dilakukan, yakni pada 18 dan 19 April 2023, PDI Perjuangan mendapat dukungan terbesar di kelompok pemilih kritis sebesar 16,1 persen.
Berikutnya Gerindra 11,7 persen, Golkar 8,7 persen, PKB 6,1 persen, Demokrat 5,1 persen, Nasdem 4,9 persen, PKS 4,4 persen.
Sementara partai-partai lain di bawah 4 persen dan masih ada 31,2 persen warga belum menentukan pilihan.
Deni Irvani menggarisbawahi, pemilih kritis adalah kelompok pemilih yang penting. Mereka pada umumnya tidak mudah goyah dan dipengaruhi.
Sebaliknya, mereka adalah kelompok potensial yany dapat memengaruhi kelompok pemilih lain. Pemilih yang memiliki telepon/cellphone merupakan indikasi kelompok pemilih kritis.
Ditekankan bahwa pemilih kritis cenderung punya kesempatan lebih besar untuk mendapat informasi sosial-politik dibanding yang tidak punya telepon/cellphone, dan karena itu kritis dalam menilai berbagai persoalan.
“Jumlah pemilih kritis sekitar 80 persen dari total populasi pemilih, dan cenderung berada di lapisan lebih atas,” jelas Deni mengenai hasil wawancara dengan responden yang dilakukan lewat telepon oleh pewawancara terlatih.
Target populasi survei sendiri warga negara Indonesia yang berusia 17 tahun ke atas atau sudah menikah dan memiliki telepon/cellphone, sekitar 80 persen dari total populasi nasional. Pemilihan sampel dilakukan melalui metode random digit dialing (RDD). RDD adalah teknik memilih sampel melalui proses pembangkitan nomor telepon secara acak.
Dengan teknik RDD sampel sebanyak 831 responden dipilih melalui proses pembangkitan nomor telepon secara acak, validasi, dan screening. Margin of error survei diperkirakan ±3,5 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen, asumsi simple random sampling.(*)